seni-budaya

Aku dan Diriku yang Tidak Pernah Usai (Melupakan Mantan)

Jumat, 10 Februari 2017 | 03:06 WIB

MENYAMBUT Festival Melupakan Mantan (FMM) 2017 yang akan berlangsung 11-13 Februari 2017 di halaman Kantor Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Redaksi Krjogja.com menerima tulisan dari pembaca yang ingin berbagi kisah cintanya. Panitia FMM sendiri menyelenggarakan acara ini sebagai respon dengan cara memotret spontanitas dan situasi alamiah yang sering dialami para muda-mudi.

Festival Melupakan Mantan merekam bagaimana momen hilangnya harapan, bertumpuknya beban, dan segala bentuk kegelapan sampai pada titik menemukan semangat baru untuk melanjutkan hidup yang juga baru. Mulai hari ini, KRjogja.com akan memuat kisah nyata pembaca. Bagi pembaca yang ingin bercerita tentang kisahnya bisa mengirimkan email ke surat@krjogja.com. Redaksi melindungi nama narasumber dengan tidak mempublikasikannya.

Aku dan Diriku yang Tidak Pernah Usai

Sore ini ingatanku kembali pada sebuah malam. Waktu menunjukan  pukul 23.00 WIB, saat ia menyatakan cinta. Masih terpatri benar dalam ingatanku suasana dan momen-momen yang mengiringinya. Malam itu langit cerah lengkap dengan gegap-gempita. Maklum, baru saja bubar pentas seni di sekolahku.

Pentas seni itu berlangsung satu minggu setelah prom night, kalau aku tidak salah ingat. Selesai pentas seni, dia mengajakku sedikit menjauh dari kerumunan teman-teman. Jantungku berdebar dan sepertinya aku tahu apa yang akan terjadi. Aku tahu apa yang akan ia katakan.

Kami telah dekat sejak satu tahun yang lalu. Kedekatakan kami bermula dari dering sms di hapeku. Well, saat itu belum ada line ya. Sms itu aku abaikan karena seingatku bunyinya hanya, "Sore.."

Tapi pagi harinya ia menghampiriku dan bilang, "Lho kok SMSku nggak dibales?" . Kemudian SMS-SMS darinya aku selalu balas. Dan dengan antusias.

Tapi bukan masa SMA kalau tidak ada seru-serunya kan? Waktu itu seru sekali. Aku amat malu kala berpapasan dengannya di lorong sekolah. Rasanya pengin buang muka tapi pengin juga lihat dia . Hehehe. Ada pula saat teman-temannya dan teman-temanku yang saling menjodohkan kami. Kalau bahasanya gaulnya sih dicie-ciein.

Halaman:

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB