KRjogja.com - YOGYA - Upacara adat kirab budaya Shafaran 1.000 apem & lemper yang digelar warga masyarakat Gondolayu Lor, Kalurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (1/9/2024) berlangsung meriah. Kegiatan kirab budaya Shafaran dilepas Kabid Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Kota Yogyakarta Tri Satya Atmi S Sos mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM. Dihadiri mantan Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Jetis Yogya, perwakilan Polsek dan Koramil Kemantren Jetis Yogyakarta.
Wakil Ketua panitia Dwi Muryanto di sela-sela kirab mengatakan, acara kirab budaya Shafaran diikuti sebanyak 650 orang, mencakup suluruh warga Kalurahan Cokrodiningratan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. "Mereka yang ikut kirab terdiri 22 kelompok seni dan budaya yang ada di Kalurahan Cokrodiningratan, Yogya. Kegiatan kirab budaya Shafaran yang start-finish dihelat di lapangan baru Gondolayu Lor ini, rutin digelar setiap tahun sekali. Pelaksanaan kirab tahun 2024 yang menempuh jarak sekitar 4 km tersebut merupakan yang ke-8," tutur Dwi Muryanto.
Baca Juga: HUT ke-72, SMAN 9 Yogyakarta Giatkan Gelar Budaya
Menurut Dwi Muryanto, upacara kirab budaya Shafaran ini menunjuk guyup rukunnya warga Kalurahan Cokrodiningratan dan sekitarnya. Tidak membedakan suku, ras, agama dan sebagainya, tapi diwujudkan dengan sedekah 1.000 apem dan lemper. "Apem sendiri berasal dari Afwun, pengampunan. Dengan cara saling memaafkan, saling hormat menghormati, termasuk lemper sendiri yang terbuat dari ketan yang berarti ikat. Dengan guyup rukun semrakat. Insya Allah, persatuan dan kesatuan warga Cokrodiningratan yang terdiri 11 RW dan 60 RT tersebut semakin guyup rukun dan tidak ada crash atau perpecahan," papar Dwi Muryanto.
Baca Juga: Keberadaan Karya Seni di Kampus, Lahirkan Masyarakat Kritis dan Produktif
Rute yang dilalui para peserta upacara adat kirab budaya shafaran Gondolayu Lor, start lapangan Mbabrik (baru) RW 11, terus keluar lewat Gapura Gondolayu Lor, Jalan jenderal Sudirman, Perempatan Tugu, Jalan AM Sangaji, Jalan Pakuningratan, Jalan Asem Gede, Jalan Pangeran Diponegoro, balik lagi ke Jalan Jenderal Sudirman dan kembali finish di lapangan Mbabrik (Baru) RW 11 Kalurahan Cokrodiningratan, Yogya. (Rar)