KRJogja.com - Buku berjudul 'Wiji saka Mataram' menceritakan asal muasal nama Kebumen dan beberapa desa yang ada. Cerita babad atau cerita rakyat. Tokoh utamanya Jaka Sangkrip yang menjadi cikal bakal dinasti Arungbinang bupati Kebumen.
"Cerita ini sebelumnya pernah kami panggungkan bersama Kethoprak PKK Remaja Gang IV Sudagaran Kedawung Pejagoan Kebumen," tutur Warisman si penulis buku 'Wiji saka Mataram'. Ketika untuk pentas tahun 1980-an itu berupa naskah drama.
Baca Juga: Tekan Kerugian Pajak DPRD Sukoharjo Minta Satpol PP Tegas Tindak Reklame Liar
Warisman, lahir di Kebumen, sempat meliput kegiatan Paguyuban Trah Arungbinang, liputan di Makam Kebejen makam keluarga Arungbinang, liputan di Patilasan Bulupitu yang menurut cerita tutur, tempat bertemunya Jaka Sangkrip dan Nawang Wulan, ratu mahluk halus.
Liputan dibangunnya kembali pendapa kabupaten menjadi rumah dinas Bupati Kebumen. Sebelum dibangun kembali pendapa itu sempat menjadi panggung terbuka tempat pergelaran kesenian. Tercatat yang pernah tampil di panggung itu Koes Plus, Ida Laila bersama OM Awara dan kesenian lainnya.
Sumber lainnya dalam menulis buku 'Wiji Saka Mataram' adalah pergelaran kethoprak, sendratari, buku macapatan dan juga dari cerita tutur. Ketika menyajikan cerita dalam buku, Warisman menggunakan versinya sendiri tetapi tidak menyimpang dari pokok cerita.
Baca Juga: Cek Zodiak 13 April 2025 Prediksi Cinta dan Karir Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo
Atau dalam dunia pergelaran wayang namanya sanggit. Buku 'Wiji Saka Mataram' terbitan Lingkar Antar Nusa itu menarik perhatian seorang mahasiswa sastra daerah sebuah PTN, yang menggunakannya sebagai bahan skripsi.
Warisman banyak menulis cerita dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia sejak masih di Kebumen. Penerbit Lingkar Antar Nusa sudah setuju untuk menerbitkan antologi cerkak Warisman menjadi buku.
\
Di Kebumen Warisman pernah membentuk kethoprak dengan pemain anggota PKK Remaja Gang IV Sudagaran Kedawung Pejagoan Kebumen tahun 1980-an. Selain pentas di desanya, juga sempat pentas di panggung Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen.
Kemudian bersama Teater Pisa SMA Sultan Agung Kebumen mengisi acara Mimbar Agama Islam di TVRI Yogyakarta. Di tempat tinggalnya Kaliajir Lor Kalitirto Berbah Sleman, pernah main kethoprak bersama paguyuban kethoprak gabungan Kaliajir Lor dan Kaliajir Kidul. (*)