seni-budaya

Sandiwara Jenaka KR, Menjadi Contoh Kesuksesan Seni Pertunjukan

Senin, 2 Juni 2025 | 16:40 WIB
Para pendukung Sandiwara Jenaka KR Reborn saat audiensi dengan Dirut PT BP KR Muhammad Idham Samawi (baju putih), di Kantor Direksi KR. (Abrar)

KRjogja.com - YOGYA - Sandiwara Jenaka KR menjadi salah satu tonggak contoh kesuksesan bagaimana seni pertunjukkan, khususnya sandiwara dapat menjadi media hiburan yang populer dan melestarikan budaya Jawa. Program ini juga menunjukkan bagaimana seni pertunjukan bisa melibatkan berbagai elemen, termasuk dialog, humor dan musikalitas.

"Kebangkitan Jenaka KR 'terlahir kembali' di latarbelakangi Sandiwara Jenaka KR yang merupakan kelompok sandiwara jenaka (periode 1970 an-1980 dan periode 1980an-1990) yang beranggotakan keluarga KR bersama seniman-seniwati Komedi Yogyakarta. Kelompok ini menyajikan humor, kritik sosial, dan budaya lokal dalam sandiwara yang berbahasa Jawa, Indonesia dan asing," ujar Anto Sumaryo, Konseptor sekaligus anggota Koperasi Seniman/Budayawan Adiluhung Yogyakarta (Koseta) dalam kunjungan silaturahmi dengan Direktur Utama (Dirut) PT BP Kedaulatan Rakyat (KR) Drs H Muhammad Idham Samawi di Kantor Direksi KR Jalan Margo Utomo 40-42 Yogya, Senin (2/6/2025).

Baca Juga: Putaran Liga 4 Nasional Berakhir, Skuad Persika 2024-2025 Resmi Dibubarkan

Saat audiensi dengan Dirut PT BP KR, Anto Sumaryo didampingi pendukung pertunjukan Sandiwara Jenaka KR (SJKR) #1 yaitu M Satriya Wibawa, Bambang Haryana, Ardian Krisna, Arya Aryanto, Dibyo Primus, Setiawan Tiada Tara, Slamet Widodo dan Sigit Sugito (Ketua Koseta).

"Kedatangan kami ke KR untuk mohon doa restu kepada Pak Idham terkait dengan Sandiwara Jenaka KR #1. Rencananya kegiatan tersebut akan dihelat untuk pertama kali di pasar Merdeka, Taman Budaya Giwangan, Yogya, 31 Agustus 2025 mendatang," tutur Anto Sumaryo.

Menurut Anto, para pelaku Sandiwara Jenaka KR telah mengalami seleksi alam. Ada yang telah berpulang ke Rahmatullah dan ada beberapa yang masih hidup, tapi telah lanjut usia. Terkait dengan hal itu, Arya Ariyanto, Sigit Sugito dan Anto Sumaryo yang di dukung Koseta, koperasi yang beranggotakan seniman dan budayawan adiluhung Yogyakarta.

"Pada acara puncak HUT ke-80 SKH KR yang menyajikan wayangan di 80 titik di DIY, yang diperingati 27 September 2025 mendatang saya dan teman-teman dari Jenaka KR siap tampil di sela-sela acara wayangan tersebut," paparnya.

Baca Juga: AirNav Indonesia Tuan Rumah Forum Navigasi Penerbangan Asia Pasifik, Hal-Hal Ini yang Dibahas

Lebih lanjut dikatakan, dalam penyajiannya SJKR merepresentasikan tokoh serius, misterius, aneh, cerdik, bodoh, atau meiliki sifat khas lain yang menimbulkan kelucuan, kritik sosial, namun mengandung unsur-unsur kearifan budaya lokal.

"SJKR dalam penyajiannya menggunakan bahasa Jawa , Indonesia, dan asing yang mudah dipahami sebagai alat komunikasi. Rangkaian peristiwa diawali dengan Ngudar Rasa dan bisa ada kemungkinan Nguda Rasa. Pada bagian tengah bersifat terbuka bisa menggunakan plot Maju (ABCD), Flasback dan Mundur (DCBA)," pungkasnya.

Sementara itu, Muhammad Idham Samawi, sangat mendukung dengan seni pertunjukan Sandiwara Jenaka KR #1. Ia titip pesan kepada panitia penyelenggara, agar dalam pertunjukan atau penyajian yang dikemas dalam Sandiwara Jenaka KR nanti nilai-nilai kebangsaan supaya terus dilestarikan dan membumi betul. Semua kegiatan harus ada nilai Pancasilanya," ungkapnya.(Rar)

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB