seni-budaya

'Risalah Sunyi' Puisi Tentang Ulang Tahun, Pendek Tapi Harus Bercerita Banyak

Minggu, 27 Juli 2025 | 15:50 WIB
Melagukan puisi pada 'Risalah Sunyi di Bulan Purnama'. (Foto: Effy Widjono Putro)

KRjogja.com - YOGYA - Orang awam mungkin akan menganggap wajar dua larik kata-kata sebagian dari puisi berjudul 'Risalah Sunyi' karya penyair Bambang Widiatmoko. Sampai dewasa sekalipun, orang tak bisa menggambarkan suasana saat lahir.

"Tentu aku tak mampu mengingat dan mencatat Awal segala kisah kehidupan bermula"

Demikian dua larik karya Bambang Widiatmoko. Namun bagi penikmat puisi, apalagi bagi penulisnya, bukan tak memiliki arti.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Gelar Festival Gya Dolan Sesarengan, Kenalkan Budaya dan Dolanan pada Anak-Anak

Pada pengantar antologi puisi berjudul 'Risalah Sunyi', koordinator Sastra Bulan Purnama Ons Untoro menuliskan, menulis puisi tidaklah mudah. Barisnya hanya pendek-pendek, namun justru tidak gampang menuliskannya, sebab harus bisa bercerita banyak.

Karya Bambang Widiatmoko tersebut dijadikan judul antologi yang diterbitkan SBP dan diluncurkan pada gelaran edisi ke-166 bertajuk 'Risalah Sunyi di Bulan Purnama' di Museum Sandi, Kotabaru, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025) sore.

Pemilihan judul antologi cukup sederhana, karena ada dua penyair yang menulis judul 'Risalah Sunyi, selain Bambang yang lahir bulan Oktober, juga Bayu Win kelahiran Januari.

Baca Juga: Kepala BKKBN, Budi Setiyono: Bonus Demografi Menjadi Kekuatan Indonesia

Tentunya tak sesederhana itu saat kumpulan karya ini berhasil diterbitkan. Sebab hampir 100 penyair menulis puisi bertema ulang tahun masing-masing adalah upaya yang berbeda. Puisi-puisi yang terangkum di dalamnya diurutkan berdasarkan bulan kelahiran masing-masing penyair, dari Januari hingga Desember. Setiap penyair dimuat dua atau tiga karya.

Bermula dari Yuliani Kumudaswari, penyair yang selalu menerbitkan buku puisi setiap Juli, bulan kelahirannya. Kali ini ia juga mengajak penyair yang dikenalnya untuk menulis puisi tentang ulang tahun masing-masing. Tak hanya Yogyakarta, tapi juga dari berbagai penjuru Nusantara.

Baca Juga: Pemuda Tewas Tertemper KA, Demi Konten Nyawa Melayang

Sebagian penyair yang karyanya dimuat hadir pada peluncuran sore itu. Dari luar kota ada yang hadir, seperti Adri Darmadi Woko (Jakarta), Heru Mugiarso (Semarang), Selsa, Nella Nur Murosokah (Temanggung), Seruni Unie (Surakarta), dan sebagian yang berdomisili di Yogyakarta.

Tentu beberapa penyair yang membacakan karya mereka. Diawali Heru Mugiarso yang tampil bersama Heru Marwata. Juga beberapa penyair lain, ada pula yang melagukan puisi. (Ewp)

 

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB