Ia kemudian memperkenalkan dua ruang gagasan baru:
Dialogus – ruang kolaborasi dan dialog lintas generasi.
Prāctica – ruang bagi karya seniman individu yang menyoroti isu-isu mutakhir: ekologi, teknologi, digitalisasi, dekolonisasi, hingga realitas sosial-politik.
ARTJOG 2026 juga memperkenalkan Roby Dwi Antono sebagai Commissioned Artist. Seniman muda asal Semarang yang kini bermukim di Yogyakarta tersebut dikenal dengan gaya surealisme pop yang kuat dan puitik—membuat kehadirannya dinilai sejalan dengan semangat “Generatio”.
Selain Farah, hadir pula antropolog UI Dave Lumenta yang menekankan pentingnya seni sebagai pembentuk imajinasi sosial baru. Menurutnya, banyak seniman kini berusaha mengembalikan seni ke medan sosial, bukan hanya ke ruang institusional.
“Seni dapat menjadi penolakan kreatif atas imajinasi sosial lama, sekaligus kritik pada struktur pendidikan yang masih hirarkis,” kata Dave.
Komitmen Inklusivitas dan Ruang Partisipasi Seniman Muda
ARTJOG tidak hanya merumuskan tema baru, tetapi juga menegaskan komitmennya pada keberagaman program. Tahun depan, sejumlah kegiatan akan tetap hadir, antara lain:
ARTJOG Kids
performa•ARTJOG
Exhibition Tour & Curatorial Tour
Meet the Artist
Artcare Indonesia
Jogja Art Weeks
Love ARTJOG