Krjogja.com - YOGYA - ARTJOG bersiap memasuki fase penting dalam sejarahnya. Menjelang usia dua dekade, festival seni kontemporer terbesar di Indonesia ini resmi mengumumkan babak baru melalui tema besar “Ars Longa Trilogia”, yang akan menjadi payung kuratorial selama tiga tahun ke depan.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam Sosialisasi Tema ARTJOG 2026 di Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum (JNM), Senin (10/11/2025). Acara dihadiri seniman, peneliti, kurator, media, serta publik seni Yogyakarta.
Baca Juga: Respon Terhadap Revisi Perda KTR Kulonprogo Pro Kontra, Usul Keringanan Minta Tak Ada Iklan Rokok
Tahun 2026 menjadi momen spesial karena ARTJOG menunjuk Farah Wardani—kurator sekaligus sejarawan seni—sebagai kurator tamu untuk tiga edisi berturut-turut (2026–2028).
Fokus kerja Farah pada arsip, generasi, dan praktik seni dianggap selaras dengan kebutuhan ARTJOG untuk membaca ulang jejak perjalanan panjangnya.
Di bawah payung “Ars Longa Trilogia”, Farah menghadirkan tiga subtema:
Baca Juga: Kapolda DIY Berikan Apresiasi Bagi anggota berprestasi pada puncak HUT Brimob ke 80
Generatio (2026)
Legatum (2027)
Mundus (2028)
ARTJOG 2026 akan mulai digelar 19 Juni–30 Agustus 2026 di JNM Yogyakarta.
Generatio: Menggugat Posisi Seni, Mengaktifkan Dialog Antar Generasi
Mengawali trilogi tersebut, Farah memperkenalkan subtema pertama, “Ars Longa: Generatio”, sebuah eksplorasi tentang bagaimana seni berkontribusi membentuk metanoia—perubahan cara berpikir—dan mempengaruhi imajinasi sosial generasi kini hingga masa depan.
“Tema ini mendorong ‘reimajinasi seni’ melalui dialog antar generasi, pendekatan interdisipliner, dan respon artistik yang melampaui kategori generasional yang kaku,” ujar Farah.