Krjogja.com - YOGYA - Kumpulan cerita pendek (cerpen) karya 22 perempuan penulis, yang diberi judul ‘Cerita Dari Perempuan’ akan diluncurkan pada kegiatan Sastra Bulan Purnama edisi 171, Sabtu (20/12/2025), pukul 15.30 di Museum Sandi, Kotabaru, Yogyakarta.
Dari 22 cerpen tersebut, 14 di antaranya akan dibacakan, bukan oleh penulisnya, melainkan dibacakan oleh orang lain, terutama pembaca laki-laki.
Baca Juga: Harmoni Iman dan Robot Santa Claus Warnai Ibadah Natal UKSW 2025
"Karena penulisnya semua perempuan, dan peluncuran kumpulan cerpen ini sekaligus merayakan Hari Ibu, maka para pembaca cerpen dihadirkan para laki-laki," kata Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama, Senin (15/12/2025).
Misalnya cerpen karya Maria Widhy Aryani yang berjudul ‘Perempuan Komor di Atas Kole-Kole’ dibacakan Mikhael Gibran. Cerpen ‘Dua Perempuan’ karya Sriyanti Sastroprayitno dibacakan Agus Suprihono, penulis sastra Jawa.
Cerpen karya Lies Wijayanti SW berjudul ‘Separasi Kolektif’ dibacakan Azkia dari Komunitas Tukar Akar. Cerpen Eni Takahashi berjudul ‘Love You Forever’ dibacakan Affnan Malay, penyair dan aktivis. Cerpen Sonia Prabowo berjudul ‘Ibuku Gaia’ dibacakan Meuz Prast, seorang perupa.
Baca Juga: Tak Konsisten Gropyokan Tikus, Petani Diajak Beralih Lagi ke Musuh Alami Hama
Meski demikian, ada juga cerpen yang dibacakan penulisnya sendiri. Misalnya Ika Zardi Zaliha membacakan karyanya sendiri. Labibah Zain, membacakan karyanya bersama suaminya Aly D Musyrifa, seorang penyair.
Para penulis cerpen, tutur Ons, tidak hanya berasal dari Yogyakarta. Ada yang tinggal di Jakarta, Semarang, Majalengka, Magelang.
Bahkan Eni Lestari, seorang penulis, tinggal. Kyoto, Jepang, sebagai dosen tetap program studi Bahasa Indonesia di Universitas Tenri, Nara Jepang.
Para perempuan penulis ini sudah saling kenal, meskipun tidak setiap saat berinteraksi secara langsung, karena masing-masing tinggal di kota berbeda. Melalui group WhatsApp mereka saling berkomunikasi.
“Selain menulis cerpen, para perempuan ini juga menulis puisi, kegiatan sehari-harinya ada guru SMP, penilik sekolah, dosen, fotografer, pensiunan, ibu rumah tangga,” ujar Ons.
Nunung Rieta yang mempunyai gagasan menerbitkan kumpulan cerpen mengatakan, karena sudah sering menerbitkan kumpulan puisi dan cerpen, di bulan Desember 2025 merasa perlu menulis cerpen dengan tema perempuan.
“Oleh karena itu, cerpen-cerpen dalam buku ‘Cerita Dari Perempuan’ semua bercerita mengenai perempuan, termasuk cerita soal ibu,” kata Nunung, pemain teater dan sering mendapat kasting film.