Krjogja.com - SUKOHARJO - Petani diminta mempercepat tanam padi dengan memanfaatkan masih tersedia stok air melimpah. Gerak cepat dilakukan sebagai bentuk kesiapan menjaga ketahanan pangan sekaligus antisipasi fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara yang yang berdampak pada kerawanan kekeringan salah satunya dihadapi di sektor pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno dalam laporan saat acara Pembinaan Kelembagaan Petani Dalam Rangka Mewujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri, Modern bersama Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Balai Desa Lengking Kecamatan Bulu, Rabu (24/5/2023) mengatakan, sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo sangat diandalkan baik bagi daerah, Provinsi Jawa Tengah dan pusat. Hasil panen melimpah mampu menjaga ketersediaan stok beras.
Sektor pertanian yang menjadi andalan tersebut sekarang mendapat tantangan besar khususnya mengahadapi fenomena alam El Nino. Sebab dampak yang akan dirasakan sangat besar yakni dengan peningkatan suhu udara dan kekeringan.
[crosslink_1]
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah bergerak cepat melakukan langkah dengan melakukan antisipasi dampak El Nino. Dukungan penuh Pemkab Sukoharjo menjadi salah satu modal penting dalam peningkatan stok pangan daerah.
"Petani diminta mempercepat tanam padi dengan memanfaatkan masih tersedia stok air melimpah," ujarnya.
Indonesia merupakan sebuah negara agraris, Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Demikian pula dengan Kabupaten Sukoharjo, potensi lahan sawah di Kabupaten Sukoharjo seluas 20.415 atau 44 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah petani 43.783 orang.
Potensi pertanian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung tercapainya swasembada pangan di Kabupaten Sukoharjo.
Kementerian Pertanian telah menetapkan Kebijakan Pembangunan Pertanian periode 2020-2024 untuk mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Selaras dengan arah kebijakan tersebut maka Kabupaten Sukoharjo terus berinovasi dalam pengembangan budidaya pertanian di semua komoditas.
Mekanisasi pertanian dan penggunaan benih Varietas Unggul Baru harus terus ditingkatkan agar surplus pangan di Kabupaten Sukoharjo semakin meningkat.
Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Angka surplus beras ini meningkat 33.768 ton dibanding realisasi surplus tahun 2021.
Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 ku/ha GKG.
Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari peran serta petani dalam mendukung semua program pemerintah dan berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan dalam mendampingi petani.
Untuk itu pembinaan kepada petani secara menyeluruh harus selalu kita lakukan agar setiap kendala sekecil apapun di tingkat petani dapat diselesaikan, sehingga gagal panen dapat dicegah semaksimal mungkin.