Ia meyakini dalam pendampingannya bakal bermunculan motif baru tenun dan batik.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Timotius Suryadi berharap pelaku usaha fesyen batik kawasan kampung purba dapat meraup margin lebih baik dengan model penjualan, produksi dan teknologi hasil pelatihan.
"Dari semula produk dijual broker, kini bisa dijual mandiri dengan penguasaan pasar lebih baik," katanya.
Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu dalam sambutan secara virtual mengatakan tujuannya menyediakan lapangan kerja berbasis kearifan lokal. Diperlukan inovasi, kolaborasi dan adaptasi untuk memberi solusi kebangkitan ekonomi kreatif.
"Setelah pelatihan akan memiliki diverensiasi produk dan pengkayaan serta bisa menjual online maupun offline. Tebar energi positif," katanya.
Diharapkan, kegiatan tersebut berhasil menjadi role model atau template.  "Produk ekraf akan semakin meningkat tajam," katanya. (Lim)