Polres Sukoharjo Bantu Petani Gelar Gropyokan Tikus

Photo Author
- Rabu, 19 Januari 2022 | 21:15 WIB
Polres Sukoharjo bantu petani melakukan gropyokan tikus. (Dokumen Polres Sukoharjo)
Polres Sukoharjo bantu petani melakukan gropyokan tikus. (Dokumen Polres Sukoharjo)

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Polres Sukoharjo bantu petani melakukan gropyokan tikus. Kegiatan dilakukan untuk pemberantasan hama tikus yang menyerang tanaman padi. Polisi sengaja turun ke sawah sekaligus sosialisasi ke petani untuk melakukan pemberantasan hama tikus secara manual karena jebakan listrik dilarang.

Wakapolres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo, Rabu (19/1) mengatakan, gropyokan tikus dilakukan di area persawahan di wilayah Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo. Dalam kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, dan diikuti anggota Polres Sukoharjo, anggota Kodim 0726, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.

Gropyokan tikus ini selain untuk membasmi hama, juga sebagai sosialisasi kepada petani untuk melakukan pemberantasan hama dengan cara manual atau tidak menggunakan jebakan listrik. Sebab penggunaan jebakan listrik untuk pemberantasan hama tikus dilarang.

“Karena kita ketahui bersama sudah banyak sekali korban yang meninggal karena jebakan listrik ini. Jadi kami kedepankan pemberantasan tikus dengan cara manual berupa gropyokan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wakapolres mengungkapkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Kapolri supaya Polri hadir membantu persoalan-persoalan ditengah-tengah masyarakat. Salah satunya membantu masyarakat khususnya petani dalam menghadapi serangan hama tikus.

“Jadi kegiatan ini merupakan wujud pendampingan Polri kepada para petani dalam menanggulangi hama tikus. Dengan harapan menjadikan suntikan semangat bagi para petani demi meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, mengatakan, bahwa kegiatan gropyokan hama tikus ini perlu dilakukan supaya hama tikus ini tidak mengganggu pertanian. Gropyokan tikus dilakukan secara serentak dengan melibatkan banyak pihak agar hal memusnahkan tikus lebih maksimal.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo gencar melakukan pemberantasan hama tikus dengan cara gropyokan. Kegiatan disejumlah wilayah mengingat serangan hama tikus terjadi dibeberapa tempat.

“Kegiatan ini sangat penting, karena Kabupaten Sukoharjo saat ini sedang melaksanakan program super prioritas, yaitu program IP400 atau pola tanam empat kali dan panen empat kali selama setahun,” ujarnya.

Bagas Windaryanto menambahkan, Kabupaten Sukoharjo menjadi kabupaten terbesar untuk program IP400, yaitu seluas 10.000 hektar. “Harapan kami dengan dukungan dari TNI, Polri dan seluruh elemen petani dapat menjadikan Kabupaten Sukoharjo IP400,” lanjutnya.

Bagas menambahkan, terkait penanganan serangan hama tikus, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap mengedepankan cara manual dan meminta petani melakukan gropyokan. Kegiatan dilakukan secara manual demi keselamatan petani.

"Jebakan listrik sangat dilarang. Sebab sangat berbahaya bagi petani dan warga sekitar. Selain itu hasil untuk memusnahkan tikus juga tidak maksimal," lanjutnya.

Gapoktan Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo yang diwakili Suyatmo, menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pertanian, TNI dan Polri atas bantuan menanggulangi hama tikus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X