Sejenak Melihat Perjuangan Anak-Anak Terpapar HIV/AIDS di Solo

Photo Author
- Rabu, 17 November 2021 | 09:32 WIB
Sejenak Melihat Perjuangan Anak-Anak Terpapar HIV/AIDS di Solo
Sejenak Melihat Perjuangan Anak-Anak Terpapar HIV/AIDS di Solo

Selama di Selter Lentera Solo mereka beraktivitas seperti kebanyakan anak-anak, bermain dan belajar. Namun,  setidaknya sebulan sekali mereka harus ke RS. “Setiap bulan harus ke RS untuk kontrol dan pengambilan obat. Bila ada yang kondisinya ngedrop ya kami opname-kan,” urai dia. Puger berharap akan selalu ada orang dermawan yang datang ke Lentera untuk membantu mereka.

Tidak hanya bantuan fisik, tapi anak-anak juga membutuhkan sentuhan psikis agar mereka terus ceria menjalani hidup. Penuturan senada disampaikan Widi Prehati, istri Tuntas Subagyo, yang mengaku tersentuh kondisi anak-anak. Dia berharap bantuan yang diberikan siang itu bisa sedikit meringankan beban anak-anak Selter Lentera. Dia berencana kembali menjenguk anak-anak Yayasan Lentera di lain waktu. “Semoga sedikit bantuan kami bisa membantu,” ujar dia.

Ketua PKR Tuntas menyatakan akan membicarakan masalah anak-anak Lentera dengan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKR. Meski partai baru dideklarasikan di Solo 28 Oktober 2021, Tuntas menyebut PKR sudah memiliki kepengurusan di tingkat pusat.

Kepengurusan PKR juga sudah berdiri di puluhan provinsi di Indonesia dan tersebar pula di ratusan kabupaten/kota. Lewat jajaran pengurus PKR, Tuntas ingin membuat program yang arahnya bagaimana anak-anak dengan HIV/AIDS di seluruh Indonesia bisa mendapatkan perhatian yang cukup untuk tumbuh kembang psikologis mereka.

Yayasan Lentera Solo berawal pada 2021 ketika Puger yang seorang mantan preman, mengikuti pelatihan pendampingan untuk orang dengan HIV/AIDS bersama Yayasan Mitra Alam. Pada 2012, dia yang bekerja sebagai juru parkir merawat salah seorang anak dengan HIV/AIDS yang ditelantarkan di satu rumah sakit di Solo.

Awalnya, anak tersebut ditampung di sebuah kamar indekos. Makin lama, jumlah anak dengan HIV/AIDS yang ditampung Puger bertambah. Dibantu kawannya, Yunus Prasetyo, mereka menjual sepeda motor untuk menyewa kontrakan sebagai rumah singgah. Bersama rekan lainnya, mereka mendirikan Yayasan Lentera Solo. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X