Candi Sukuh dan Ceto Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Bukti Vaksin

Photo Author
- Jumat, 8 Oktober 2021 | 19:50 WIB
Candi Cetho di Desa Gumeng, Jenawi Karanganyar. (Foto:Abdul Alim)
Candi Cetho di Desa Gumeng, Jenawi Karanganyar. (Foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRjogja.com - Candi Sukuh di Desa Berjo, Ngargoyoso dan Candi Ceto di Desa Gumeng Jenawi Karanganyar akhirnya dibuka untuk umum. Jumlah pengunjung dibatasi maksimal 50 persen dan wajib menunjukkan bukti telah divaksin minimal dosis I.

Pembukaannya diawali simulasi operasional pada Selasa (5/10) dan Kamis (7/10). Rencananya, dua obyek wisata religi itu dibuka secara terbatas mulai Sabtu (9/10).

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan simulasi maupun operasional dua candi diawasi BPCB Jawa Tengah selaku institusi yang menaungi obyek cagar budaya tersebut. Dalam simulasinya, pengunjung wajib mengenakan masker, menjaga jarak, mematuhi batas durasi kunjungan, berusia cukup dan sudah vaksin. Petugas hanya mengizinkan pengunjung yang membuktikan telah divaksin dengan sertifikat/surat vaksin, baik itu bukti cetak maupun digital. Selain itu, usia kurang dari 12 tahun dilarang masuk.

“Cukup melegakan juga akhirnya dua candi ini diizinkan buka untuk umum. Yang paling penting menaati aturan prokes. Level 2 PPKM bukan berarti bebas melakukan aktivitas. Justru harus lebih taat lagi. Terutama di ruang publik,” kata Titis.

Dijelaskannya, dua candi tersebut ditutup sejak Juli 2021 atau masa PPKM darurat. Meski ditutup, namun masih banyak pengunjung tiba di luar pagar untuk berswafoto dan berlama-lama di sana. Menurut Titis, hal itu justru rawan.

“Bergerombol di luar. Foto berpanorama candi. Mereka memang tidak bisa masuk. Tapi malah di luarnya dan berkerumun. Dengan pembukaan obyek wisata candi, kondisi demikian bisa diantisipasi. Malah masuk saja,” katanya.

Jika uji coba berjalan baik, dalam arti pengunjung bisa tertib dan tidak ada kasus Covid-19, maka kemungkinan besar objek wisata ini segera dibuka oleh BPCB. Tentunya dengan sejumlah ketentuan.

Lebih lanjut dikatakan, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu masih tutup. Wahana edukasi milik Kemendikbud itu berlokasi di Desa Dayu Gondangrejo.

“Museum Dayu punyanya pusat. Sejauh ini belum ada instruksi simulasi, uji coba maupun buka,” katanya.

Selain dua obyek wisata milik pemerintah, seluruh obyek wisata milik swasta di Karanganyar sudah buka secara bertahap. Bupati Karanganyar Juliyatmono berencana melakukan inspeksi mendadak ke satgas Covid-19 yang bertugas mengawal penerapan prokes di obyek wisata.

“Jika pada level 3 memang disarankan pembukaan obyek diawali pengajuan proposal uji coba. Namun sekarang hal itu tidak perlu. Hanya saya berpesan terapkan prokes selalu,” katanya.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan bahwa pandemi belum usai sehingga semua orang wajib untuk tetap menjalankan seluruh peraturan terkait COVID-19, termasuk menjalani karantina bagi seluruh pelaku perjalanan internasional demi memastikan keselamatan orang sekitarnya dan masyarakat secara luas.

"Sanksi tegas pasti dijatuhkan bagi yang melanggar," ujar Menkominfo, Sabtu (16/10/2021). Menurutnya, meski penanganan pandemi COVID-19 terus membaik namun pandemi belum selesai. Menkominfo Johnny menyebut, hanya ada satu kunci untuk keluar dari pandemi yakni dengan saling menjaga sesama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X