KARANGANYAR, KRJOGJA.com -Â Penurunan jumlah pengunjung ke obyek wisata di Kabupaten Karanganyar belum terasa signifikan, meski sejumlah daerah pariwisata di Indonesia mengalami dampak buruk penyebaran virus corona. Justru, Karanganyar menawarkan wisata kesehatan yang potensial menjadi destinasi alternatif.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto merasa prihatin jumlah pengunjung wisata merosot di Bali dan Lombok. Hal itu mempengaruhi seluruh sektor industri di wilayah strategis tersebut. Meski demikian, ia menyanggah hal serupa dialami Karanganyar.
“Jumlah pengunjung mancanegara sekitar 8.000 orang per tahun. Itu pun kebanyakan wisman asal Eropa. Sedikit sekali dari China. Dari pemerintah kita, tidak membentengi pengunjung dari Eropa masuk ke Indonesia. Begitu pula sebaliknya,†kata Titis kepada KRJOGJA.com di rumah dinas bupati Karanganyar, Minggu (8/3).
Wisman biasanya menggemari wisata religi dan kesehatan di Karanganyar. Untuk religi, mereka menuju Candi Cetho, Candi Sukuh dan Pablengan. Sedangkan untuk wisata kesehatan, Karanganyar menyelenggarakan event tahunan lari 50 KM dan 30 KM di Cemoro Kandang yang diikuti peserta dari berbagai belahan dunia.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.