“Ulat ini jumlahnya sangat banyak dan memang berasal dari pohon jati yang banyak ditemukan disekitar rumah,†ujarnya.
Daliman menganggap keberadaan ulat pohon jati sudah biasa dihadapi warga. Sebab meski sekarang cukup terganggu, namun keberadaan ulat ini kedepan juga sangat ditunggu dan menjadi berkah warga.
“Ulat ini nanti kalau sudah jadi kepompong maka banyak warga yang akan mencari. Bahkan orang luar wilayah juga datang mencari kempompong ulat pohon jati,†lanjutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, petugas sudah melakukan pengecekan adanya teror ulat di wilayah selatan Sukoharjo meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Ulat tersebut ditemukan ditiga kecamatan tersebut sejak beberapa hari terakhir.
“Ulat itu berasal dari pohon jati. Warga biasa menyebut ulat jati. Fenomena ini selalu muncul setiap kali musim hujan datang,†ujarnya.
BPBD Sukoharjo setelah melakukan pengecekan ke lapangan meminta warga untuk tetap waspada. Meski tidak membahayakan namun ulat dengan jumlah sangat banyak tersebut cukup menganggu warga.
“Kami memperkirakan ulat ini tidak hanya ditemukan di wilayah selatan saja, tapi lainnya dimana ada pohon jati,†lanjutnya. (Mam)