SRAGEN, KRJOGJA.com - Bencana angin puting beliung menerjang wilayah Sragen Utara, Rabu (20/11/2019) petang. Bangunan aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Miri, Sragen, roboh dan menimpa sejumlah siswa yang sedang berteduh.
Baca Juga:Â Gedung Sekolah Banyak Roboh, Material Tak Sesuai SNI?
Sebanyak 19 siswa dilaporkan menjadi korban dan terpaksa dilarikan ke sejumlah Rumah Sakit (RS) di Sragen dan Solo dengan luka sebagian besar mengalami patah tulang. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Informasi yang dihimpun, musibah angin kencang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Angin datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Sragen yang berbatasan dengan Grobogan. "Awalnya langit terlihat gelap, kemudian turun hujan cukup deras. Dalam waktu bersamaan angin kencang melintas dan banyak pohon yang tumbang," ujar Susilo, warga Miri.
Menurut Susilo, kondisi paling parah terjadi di SMKN 1 Miri, dimana bangunan aula ambruk disapu angin. Celakanya saat ambruk menimpa sejumlah siswa yang sedang berteduh. "Jadi awalnya para siswa mengikuti praktik las di dekat aula dan kemudian turun hujan. Siswa kemudian berlarian dan berteduh di aula," jelasnya.
Saat berteduh itulah bangunan aula terbuka semacam pendapa mendadak ambruk disapu angin. Sedikitnya 19 siswa tertimpa bangunan aula yang runtuh. Mereka kemudian dilarikan ke RS Yaksi Gemolong, RSUD Sragen, dan RS Karima Solo.Â
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Agus Jumadi, Rabu (20/11/2019) malam mengatakan, data yang diterima Polres, bangunan yang ambruk adalah aula terbuka atau 'grand hall' SMKN 1 Miri. Aula berbentuk limas berukuran 12 x 24 meter itu ambruk total.
Saat bangunan ambruk, ada puluhan siswa kelas XI dan XII yang sedang berteduh karena hujan deras. Mereka berteduh karena lokasi praktik pengelasan juga diguyur hujan deras. Nahas, belum lama mereka berteduh, angin kecepatan tinggi menghempas aula hingga kemudian goyah dan ambruk.