Dijelaskan Abdurrohman, lembaga MPSS itu independen tidak di bawah partai atau institusi tertentu. Polling dilakukan di melalui websites poolmaker.com. Dibuat khusus, dipastikan data tertib dan valid, dengan satu orang satu votes. "Link vote juga kita sebarkan di berbagai akun medsos Solo. Kita pastikan 90 persen pemilih warga solo," ujarnya.
Meskipun sempat diungguli suaranya oleh Gibran, namun suara Puspo tetap kembali bertengger di posisi puncak. Tujuan adakan polling ini agar bisa menjadi tolok ukur persiapan masyarakat menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada), sekaligus ingin tahu seberapa antusias masyatakat Solo punya figur pemimpin Solo yang baru.
Dikonfirmasi mengenai hasil polling MPSS, Puspo Wardoyo masih menjawab dengan diplomatis masih bertahan dengan pilihannya tetap sebagai pengusaha kuliner dan belum ingin mengabdi menjadi walikota Solo. "Roh saya itu pada bisnis kuliner dan bukan pada jabatan publik," tutur Puspo.
Menurut Puspo, menjadi pejabat publik seperti Walikota, karena sistemnya sudah ada lebih pada bagaimana memiliki kreativitas dan gagasan cerdas untuk membuat warga lebih sejahtera dan nyaman. Untuk mewujudkan hal itu harus mendapat dukungan dari wakil rakyat.
Menanggapi hasil polling yang menempatkan dirinya pada urutan pertama, Puspo Wardoyo mengatakan bahwa pilihan itu mungkin terkait tema jajak pendapat yang dilakukan MPS kali ini. Dan hal itu mungkin sesuai harapan masyarakat Solo yang tercermin dari kriteria dari polling tetsebut. (Hwa)