KARANGANYAR, KRJOGJA.com -Sebanyak 25.833 kilogram beras zakat fitrah mulai didistribusikan ke 4.800 mustahik zakat melalui 207 pemohon yang terdiri dari 55 takmir masjid, 29 lembaga masyarakat, 11 panti asuhan dan pondok pesantren, serta 12 instansi dan sekolah. Para penerima zakat tersebut tersebar di 14 kecamatan di Karanganyar. Â
“Pada tahun ini, Baznas menerima uang zakat fitrah sebesar Rp 243.845.000 dari 8.161 muzakki, serta infaq senilai Rp 156.546.00 dari 7.827 muwafiq. Total zakat fitrah dan infaq yang diterima sebesar Rp 400.391.000. Uang zakat dibelikan beras, sehingga tidak boleh asal-asalan memilihnya," jelas Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Karanganyar Iskandar kepada wartawan.
Puluhan ton beras itu dibeli dari donasi umat Islam kalangan PNS sampai masyarakat umum yang dikumpulkan secara berjenjang di takmir masjid kecamatan hingga takmir masjid Agung. Dana zakat fitrah yang terkumpul kemudian dibelikan beras sebanyak 25.833 kg. Jumlah ini meningkat dibanding 2018 lalu sebanyak 22 ribu kg. Sedangkan untuk penyalurannya, Baznas bekerjasama dengan KUA kecamatan.
Pemohon nantinya mengambil zakat fitrah ke KUA kecamatan. Setelah itu, pemohon membagikannya kepada mustahik dengan mendatangi dari rumah ke rumah. Di halaman Masjid Agung Karanganyar, tiga unit truk pembawa beras zakat fitrah dilepas keberangkatannya menuju 14 kecamatan pemohon. “Jadi zakat diantar ke rumah mustahik, agar tepat sasaran," jelasnya.Â
Dia menambahkan, dari 17 kecamatan di Karanganyar, pada tahun ini ada tiga kecamatan yang tidak mengajukan permohonan zakat fitrah ke Baznas. Yakni Kecamatan Jatipuro, Jumapolo dan Ngargoyoso.
Wakil Bupati Rober Christanto mengapresiasi ASN di lingkungan Pemkab Karanganyar yang sudah menunaikan kewajibannya membayar zakat.Â
"Luar biasa, dari tahun ke tahun meningkat. Artinya, kesadaran untuk membayar zakat fitrah dan zakat mal itu terus tumbuh. Semoga menjadi amal ibadah bagi muzakki dan bisa tersalurkan pada pihak yang sepantasnya menerima," tuturnya.