Sidak di Pasar Tradisional,Tim Temukan Makanan Tak Layak Konsumsi

Photo Author
- Jumat, 17 Mei 2019 | 09:55 WIB
Tim sidak memeriksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi makanan di Pasar Jungke. (foto:Abdul Alim)
Tim sidak memeriksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi makanan di Pasar Jungke. (foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Tim inspeksi mendadak (Sidak) dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan Satpol PP memberi imbauan keras ke pedagang makanan dan minuman di Pasar Jungke, Karanganyar, Kamis (16/5). Sebab, sebagian pedagang itu nekat menjual produk kedaluwarsa, tak layak konsumsi dan beracun. 

"Begitu mendapatinya, langsung kita minta disimpan atau dibuang. Jangan dijual. Terutama untuk yang kedaluwarsa. Sedangkan di kemasan tanpa merk dan tanggal expired, didata produsen dan supliernya. Misalnya ada keluhan, akan langsung kita cari mereka," kata Sekretaris DKK Karanganyar, Fatkhul Munir kepada wartawan di sela sidak. 

Tim mengawali pemeriksaan di lapak makanan dan minuman pabrikan. Petugas memakai kaca pembesar untuk melihat lebih jelas tulisan tanggal kedaluwarsa yang tercetak kecil dan samar-samar di kemasannya. Beberapa diantaranya tak tercantum, sedangkan lainnya mendekati kedaluwarsa. Di lapak lain, petugas mendapati saus tiram kemasan sudah kedaluwarsa. Petugas juga memeriksa kondisi kemasan. Apabila penyok, rawan tercemar bakteri dari luar.

"Misalnya yang kedaluwarsa banyak, akan diamankan ke kantor. Namun jika sedikit, diminta agar ditukarkan barang baru ke suplier," lanjutnya.

Seorang penjual jajanan pasar, Sutardi mengaku barang jualannya dikutar ke sales apabila kedaluwarsa atau mendekatinya. "Pembeli sudah tahu itu bagus enggak. Misalnya isi lengket, pasti tidak dipilih. Nah, yang enggak bagus, diretur. Ganti yang baru," katanya. 

Sedangkan pedagang lainnya, Marikem mengakui makanan kecil yang dijualnya tanpa merk dan tanpa tanggal kedaluwarsa. Seperti keripik pedas, kedelai goreng dan sebagainya.

"Paling lama bertahan dua hari. Biasanya habis buat takjil. Kalau enggak habis, diasanya diminta balik pembuatnya untuk dimusnahkan," katanya. 

Selain memeriksa makanan dan minuman kemasan, tim juga menguji kandungan sampel bahan makanan tambahan. Dari 19 sampel, delapan diantaranya positif mengandung pewarna sintetis rodamin B dan pengawet formalin. Diantaranya cendol, kerupuk cumi, mi basah, teri, dan kerupuk merah. Konsumsi makanan mengandung zat tersebut memicu akumulasi penyakit dalam jangka panjang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X