KARANGANYAR, KRJOGJA.com  -Kelelahan fisik dan psikis dialami petugas pengawas pemilu maupun penyelenggaranya. Guna mengantisipasi petugas bertumbangan karena sakit, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan 'jemput bola'.Â
Pantauan KRJOGJA.com di kantor Kecamatan Jaten, satu per satu petugas pengawas pemilu, penyelenggara, hingga aparatur pemerintahan memeriksaan tekanan darahnya ke perawat Puskesmas Jaten 1. Hasilnya, angka di alat terukur tinggi.Â
"143 dan 94. Lumayan tinggi. Butuh istirahat," kata salah seorang perawat bernama Aries Apriliawati kepada Komisioner Bawaslu Karanganyar, Sudarsono.Â
Sudarsono tampaknya sudah memperkirakan tekanan darahnya tinggi. Ia menceritakan belum memiliki waktu istirahat cukup sejak hari tenang hingga Selasa (23/4). Bagi dirinya, kelelahan paling terasa pada Kamis (18/4).
"Rata-rata tidur per hari hanya lima jam. Pada Kamis kemarin, mungkin enggak ada segitu. Hanya istirahat di kantor," katanya.Â
Dia mengaku beruntung masih dapat menjalankan tugas. Namun, lima anggotanya terpaksa dirawat di rumah sakit. "Empat orang opname dan rawat jalan. Drop, kelelahan. Satu lagi cidera saat menurunkan alat peraga kampanye," katanya.Â
Sekretaris PPS Desa Ngringo, Jaten, Bambang Kilatmoko mengatakan seluruh anggotanya kecapaian saat penerimaan logistik dari KPPS pada Kamis (18/1). Meski lelah, mereka memaksakan diri bekerja.Â
"Di Ngringo ada 82 TPS. Terbanyak se Karanganyar. Padahal, PPS kami hanya enam anggota. Untuk rekapitulasi tingkat PPK, kami menyiapkan diri harus prima," katanya.Â