KARANGANYAR, KRJOGJA.com -Â Pemerintah desa/kelurahan di wilayah rawan bencana alam didorong mandiri memenuhi kebutuhan pra hingga pasca musibah. Kesiapan masyarakatnya menentukan percepatan pemulihan dan mencegah timbul korban.
“Dana Desa boleh dianggarkan untuk desa tangguh bencana. Sesuai Permendes no 16 tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa dan Permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa,†kata Kasi Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna Dispermasdes Karanganyar, Iskam dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana di pendopo rumah dinas bupati, Selasa (2/4).
Penggunaan keuangan desa untuk keperluan kebencanaan, dilindungi negara. Artinya, pemerintah desa tak perlu menunggu lama bantuan pemerintah turun. Terutama di masa tanggap darurat.
Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, Wahyudi Fajar mengibaratkan wilayahnya supermarket bencana. Umumnya banjir, longsor dan kekeringan. Pengurangan risiko bencana mendesak diajarkan di seluruh penduduk Jawa Tengah.
“Wujudnya berupa pembentukan desa tangguh bencana. Dimulai dari penyampaian informasi secara cepat kepada masyarakat terkait cuaca, penyusunan renkon, EWS, peningkatan kapasitas relawan, peningkatan kompetensi. Dengan kemandirian, akan memudahkan pemerintah. Datang bencana bertubi. Belum selesai di Lombok, ada bencana di Palu, kemudian tsunami Selat Sunda. Anggaran pemerintah pusat terbatas,†katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengatakan, berdasarkan data Tahun 2011 Kabupaten Karanganyar termasuk satu di antara sekian kabupaten yang ada di Jawa Tengah, yang rawan terjadi bencana alam. Dengan adanya sosialisasi bencana ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah rawan bencana, dalam melaksanakan tindakan pencegahan menghadapi bencana.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menekankan pentingnya masyarakat untuk berharmonisasi dengan alam. Ia meminta kepada masyarakat untuk menanam pohon di lingkungan masing-masing. Itu untuk mencegah bencana dan menjaga keseimbangan alam.
"Pemerintah hadir saat adanya bencana itu untuk membuat suasana menjadi tenang," tuturnya