Penutupan Jalan Bawah Flyover Palur Berpolemik

Photo Author
- Jumat, 29 Maret 2019 | 11:25 WIB
Flyover Palur, Karanganyar. (Foto:Abdul Alim)
Flyover Palur, Karanganyar. (Foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Rencana pemasangan konstruksi rel jalur ganda kereta api (wesel) di perlintasan bawah Flyover Palur menuai kontroversi. Pemasangannya yang diikuti penutupan jalan secara permanen di bawah Flyover diprediksi bakal menyendat lalu lintas di titik pertemuan arus kendaraan arah Karanganyar, Solo dan Sragen itu.

“Kalau semua harus lewat flyover karena jalan di bawah ditutup, dampak kemacetan bakal masif. Yang dari Jaten (Karanganyar) mau ke Sragen harus berputar di depan Jurug (Solo). Arah Sragen ke Jaten tidak bisa langsung, karena jalannya ditutup pagar. Harus berputar ke Jurug dulu. Padahal, siapa yang akan mengatur kemacetan di perputaran depan Jurug?” kata Kepala Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dishub PKP) Karanganyar, Sundoro kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan PT KAI di kantor bupati Karanganyar, Kamis (28/3).

Rakor ini kali kedua setelah materi serupa dirembuk pada November 2018 lalu. Sama seperti sebelumnya, PT KAI meminta pihaknya mengamankan pelaksanaan pemasangan wesel dan pendirian dinding penyekat antara jalan umum dengan rel. Namun, Dishub menganggap permintaan itu salah alamat. Selain itu, harusnya PT KAI mengajak berembuk juga Pemda Sukoharjo dan Pemkot Solo.

“Jalan Solo-Tawangmangu di Palur itu milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Seharusnya, PT KAI menyampaikannya ke sana (Pemprov). Bukan ke Pemda Karanganyar,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, Bupati Juliyatmono juga tidak berkenan dengan pendirian dinding penyekat. Sebab, keberadaan jalan umum di bawah flyover menunjang perekonomian masyarakat, akses pendidikan, sosial dan menjadi alternatif jalan lokal.

“Pembahasannya tadi mentah lagi. Pemda Karanganyar enggak ada kewenangan menutup jalan atau mengizinkan pemasangan wesel. Disarankan PT KAI buat surat ke Bina Marga Provinsi,” katanya.

Pejabat Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan wesel di rel harus steril dari aktivitas kendaraan bermotor. Adapun pemasangan dinding sekat untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan mengamankan aset PT KAI.  

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X