SOLO, KRJOGJA.com (KRJOGJA.COM) -Ada yang unik di Masjid Al Hijrah Karangasem, Solo. Takmir masjid dan pendiri masjid yang kebetulan pengusaha besar H Puspo Wardoyo telah menyiapkan sepeda motor baru sebagai hadiah bagi orang yang paling rajin salat subuh berjamaah.Â
Menurut Muhammad Basyir Sahid, Ketua Takmir masjid Al Hijrah,
 Sabtu (23/3/2019 ), pihaknya lebih memprioritas jamaah di kampung Laweyan . "Setidaknya hingga kini, sudah ada tujuh sepeda motor yang kami berikan bagi jamaah paling rajin melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid Al Hijrah †ujarnya.
Hal ini dilakukan selain untuk memberi motivasi bagi para jemaah agar rajin salat berjamaah di masjid, sekaligus untuk memakmurkan masjid. Hadiah sepeda motor itu, langsung diberikan dari pemilik Masjid Al Hijrah, Puspo Wardoyo, seorang pengusaha restoran kondang di Kota Solo yang lahir di Karangasem, Solo. “Niat itu dilakukan Pak Puspo, semata-mata hanya untuk kemashalatan umat†lanjut Basyir.
Lebih jauh Basyir menjelaskan, pemilik masjid ini yang membiayai seluruh pengeluaran masjid dari bayar listrik, honor tenaga cleaning servis, (hidangan makan setiap usai ibadah salat Jumat) hingga honor bagi takmir masjid. Selain itu, Puspo sebagai dewan penyantun masjid ini, juga  mengalokasikan dananya, untuk biaya pemakaman bagi jemaah dan keluarganya warga Karangasem yang meninggal dunia.
“Malah juga memberi tali asih bagi jamaah masjid, untuk biaya melangsungkan pernikahan bagi warga di Karangasem†katanya.
Di sisi lain di Masjid Al Hijrah, setiap habis salat Jumat juga dibagikan ratusan nasi bungkus. Kegiatan Masjid Al Hijrah bukan itu saja, tetapi juga kajian rutin, pengajian akbar, belajar baca tulis Al Qur’ an baik bagi pemula maupun tingkat lanjut, pengajian khusus ibu-ibu, serta TPA (Tempat Pendidikan Al Qur’an) bagi anak-anak yang tinggal di sekitar masjid tersebut.
Puspo Wardoyo yang sudah banyak berguru Agama Islam, tentu berusaha mengamalkan ajaran Islam agar lebih sempurna. ‘Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. At-Taubah [9]: 18).