“Berangkat dari data minimnya pencapaian target asupan ASI eklusif. Hanya 21 persen ibu di wilayah kami yang memberinya ke bayi usia 0-6 bulan pada 2017. Mereka pekerja dan buruh pabrik, terbatas waktu mengurus anak. Duta ASI merupakan bagian dari program Kelompok Peduli ASI Eklusif atau disingkat Kepo Asiek. Duta ASI menjemput ASI di tempat kerja ibu, lalu mengantarkannya ke rumahnya,†kata Kepala Puskesmas Kebakkramat I, Retno Sawartuti kepada KR
di kantornya, Selasa (12/2).
Sejauh ini, tiga Duta ASI melayani antar jemput ASI. Masing-masing bermitra seorang ibu. Cara ini untuk mencegah ASI tertukar. Tiga ibu pengguna jasa tersebut yakni seorang guru di Mojogedang, karyawati Bank Jateng dan pegawai RSJD Surakarta. Mereka mitra Puskesmas Kebakkramat I dalam program Kepo Asiek.
“Bukan sembarang orang bisa menjadi Duta ASI. Harus diberi pelatihan membawa dan merawat ASI. Dimasukkan ke cooler bag
. Di situ terpasang ice gel
yang bertahan hanya dua jam,†katanya. Â
Perjalanan ASI dari tempat kerja ibu sampai rumah dapat dipantau secara langsung melalui ponsel pintar.
“Memakai pelacak GPS,†katanya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.