SRAGEN, KRJOGJA.com - Jumlah penderita Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Sragen terus bertambah. Setelah beberapa waktu lalu ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DB dengan penderita sebanyak 111 orang, jumlah penderita yang terdiagnosa positif DB bertambah lagi sebanyak 77 orang, dalam dua hari terakhir.Â
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, hingga Kamis (17/1/2019), jumlah total pasien DB yang dirawat di berbagai tempat pelayanan kesehatan dan rumah sakit (RS) sudah tembus 188 orang. Jumlah itu melonjak 77 orang dibanding dua hari sebelumnya, yang tercatat 111 pasien.
Sebaran DB juga sudah merata di 20 kecamatan. Kecamatan Sambirejo yang sebelumnya masih nihil kasus, tercatat sudah ada tiga pasien positif DB yang dirawat. "Jumlah total pasien DB yang dirawat sebanyak 188 orang. Ada penambahan sebanyak 77 orang dalam dua hari ini. Paling banyak di Kecamatan Mondokan dengan 30 pasien," ujar Kepala Dinkes Sragen, dr Hargiyanto.
Menurut Hargiyanto, tingginya penambahan kasus DB itu tak lepas dari faktor cuaca yang sudah memasuki musim penghujan. Kondisi curah hujan yang sebenarnya tidak begitu deras, justru memicu munculnya genangan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
Selain itu, sejak ditetapkan KLB, semua lini pelayanan mulai dari bidan desa, kecamatan, Puskesmas hingga rumah sakit juga digerakkan memberikan laporan secara cepat sehingga setiap perkembangan data dan pasien di lapangan bisa cepat terlaporkan. Atas status KLB dan tambahan kasus yang cukup signifikan itu, Hargiyanto menyampaikan pihaknya terus berupaya menggerakkan semua lini untuk mengintensifkan monitoring dan penyuluhan ke lapangan.
Bidan desa, petugas Puskesmas, desa hingga kecamatan terus digerakkan untuk mengefektifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan menyeluruh. Gerakan PSN tuntas itu digerakkan mengingat temuan hasil penyelidikan epidemologis (PE) di beberapa titik indeks kasus menunjukkan angka House Indeks (HI) atau bebas jentik masih di atas ambang batas yakni melebihi 5 persen.Â
Menurutnya hal itu menunjukkan PSN yang dilakukan hanya secara kuantitas namun kurang dari aspek kualitas. "Mungkin kualitas PSN harus ditingkatkan lagi. Semua kontainer dan genangan air atau semua tempat yang berpotensi jadi tempat berkembangbiak nyamuk harus dikuras dan dibersihkan. Kegiatan abatisasi ke kontainer juga digencarkan," terangnya.