KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Sebanyak 1.000 peserta napak tilas Radio Republik Indonesia (RRI) tampil unik dalam balutan kostum maupun aksesori lainnya di rute puluhan kilometer, Sabtu (29/9/2018). Mereka melombakan daya tahan fisik serta kekompakan.
Diawali pelepasan 20 regu asal kontingen pertama, napak tilas dari kantor RRI Surakarta menggelorakan semangat seperti para pejuang revolusi dalam menyiarkan kemerdekaan Indonesia. Para regu berasal dari instansi pemerintah, swasta, ormas, pelajar dan masyarakat umum. Tiap regu terdiri 10 orang yang berkewajiban menyelesaikan etape masing-masing. Pada etape pertama, mereka menitinrute mulai kantor RRI Surakarta sampai menara penyiar di Palur, Jaten.
Dari sini, dilanjutkan peserta anyar menuju etape kedua di markas Koramil Karanganyar Kota. Begitu seterusnya menuju etape ketiga di Terminal Karangpandan, etape keempat di Terminal Kemuning dan etape kelima di pemancar RRI di Desa Balong, Jenawi.
“Jarak yang harus dilalui setiap regu, dari etape ke etape lain sekitar 9-11 Kilometer, dan itu harus jalan kaki," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Karanganyar, Didik Joko Bakdono kepada KRJOGJA.com, Minggu (30/9/2018).
Oleh juri di tiap etape, masing-masing regu dinilai kekompakan, keunikan serta keutuhan. Sebab, bukan persoalan sederhana menyelesaikan rute di bawah panas terik matahari. Banyak diantara peserta menyerah di tengah jalan.
Keistimewaan tersaji di tiap regu. Misalnya para pelajar dari SMKN Ngargoyo yang berpakaian lurik dengan menggendong pesawat radio jadul. Mereka menggambarkan RRI pada zaman perjuangan, pernah berpindah tempat siaran untuk menghindari serbuan penjajah.
“Perjuangan para kru RRI waktu itu sangat luar biasa. Memindahkan pemancar radio agar bisa menggelorakan semangat perjuangan rakyat Indonesia,†paparnya.
Bupati Karanganyar, Juloyatmono mengatakan napak tilas radio perjuangan untuk memperingati HUT RRI ke-73 dan hari jadi ke-101 Kabupaten Karanganyar.