SUKOHARJO (KRjogja.com) - Sebanyak 76 orang diketahui sakit Ispa, Dispepsia dan Dematitis sesuai hasil pemeriksaan di posko kesehatan yang dibuka untuk pelayanan terhadap warga terdampak limbah bau diduga dari PT Rayon Utama Makmur (RUM) Nguter. Meski begitu orang yang sakit tersebut belum bisa dipastikan apakah terdampak limbah bau PT RUM atau tidak.
Koordinator sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo Eko Pujiatmoko, Sabtu (17/2) mengatakan, posko kesehatan telah dibuka selama satu hari pada Rabu (14/2) lalu di halaman MIM Kedungwinong, Kecamatan Nguter. Hasil pemeriksaan dokter diketahui 152 orang warga dari enam desa di wilayah Kecamatan Nguter memeriksakan diri untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Dari jumlah tersebut sebanyak 76 orang dinyatakan sakit Ispa, Dispepsia dan Dematitis. Warga yang sakit tersebut kemudian mendapatkan pengobatan dari dokter di posko kesehatan. Umumnya mereka yang sakit sudah berusia lanjut.
“Temuan sesuai hasil pemeriksaan di posko kesehatan ditemukan ada 76 orang sakit. Tapi kami belum bisa memastikan apakah itu terdampak dari limbah bau PT RUM,†ujar Eko Pujiatmoko.
Saat dilakukan pemeriksaan dokter banyak warga sakit Ispa dengan mengeluhkan batuk, nyeri tenggorokan dan sesak nafas. Sedangkan untuk Dispepsia gejalannya berupa rasa tidak nyaman pada lambung dan Dematitis yakni warga mengalami gejala kulit kemerahan, gatal, kulit kering dan bersisik.
Posko tersebut didirikan oleh RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo dan DPD KNPI Sukoharjo. Di posko tersebut juga disediakan fasilitas layanan psikososial dari TK Imam Syuhodo. Pendirian posko kesehatan dan layanan psikososial sengaja diadakan dengan melibatkan sejumlah pihak. Pelayanan diberikan sebagai bentuk kependulian terhadap warga terdampak limbau bau diduga dari PT RUM Nguter.
Petugas memberikan pelayanan kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan seperti Ispa. Selain itu juga memberikan pembagian masker, pewangi ruangan dan oksigen untuk 15 sekolah di enam desa terdampak di wilayah Kecamatan Nguter.
Warga Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter Poniyem (60) mengatakan, mengeluh pusing dan mual dampak dari limbau bau diduga dari PT RUM. Kondisi tersebut membuatnya harus datang ke posko pelayanan kesehatan gratis yang didirikan RS PKU Muhammadiyah dan DPD KNPI Sukoharjo.