KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pemerintah Kecamatan Gondangrejo mengusulkan pembuatan sumur dalam di sejumlah lokasi terdampak krisis air bersih. Satu diantaranya Dusun Mendungsari, Desa Bulurejo. Â
“Usulan pembuatan sumur dalam ditujukan ke Baznas (badan amil zakat nasional) dan pemkab. Sebelumnya, baznas sudah membuatkan sumur itu di beberapa lokasi, namun ternyata masih belum cukup,†kata Camat Gondangrejo, Junaedi Purwanto kepada KRJOGJA.com, Minggu (24/9/2017). Â
Penting diketahui, Gondangrejo masuk wilayah rawan krisis air bersih akibat kemarau. Terdapat 13 desa di kecamatan ini yang mengalami dampak kemarau dengan tingkatan bervariasi. Ratusan warga Dusun Mendungsari, Desa Bulurejo terpaksa mengandalkan bantuan dermawan dan membeli air bersih keliling. Sumur warga mengering sejak sepekan terakhir.
"Permintaan ke baznas ini paling memungkinkan karena tidak memerlukan proses panjang. Hanya saja, dibutuhkan kedalaman lebih dari 50 meter," katanya.
Di wilayah Gondangrejo, pembuatan sumur dapam selain oleh baznas juga digali secara mandiri oleh perusahaan atau instansi pemerintah di beberapa lokasi. Sedangkan sumur milik warga berkategori air permukaan.
Kades Bulurejo, Usman Ali memnenarkan kondisi darurat air bersih dialami Dusun Mendungsari. Ia bersyukur warganya itu dibantu dermawan pemilik sumur dalam dan dropping air dari pemerintah serta forkopimda. Selain di Dusun Mendungan, krisis air terdeteksi di Dusun Cinet.
"Sudah ada laporan krisis air di Cinet. Namun seberapa parah, akan dilihat dulu. Tentu akan kita mintakan bantuan air bersih jika kesulitannya dirasakan secara masif," katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Nugroho mengatakan pihaknya memetakan krisis air bersih di sekitar 30 dusun yang tersebar di 17 kecamatan. Kondisi masing-masing dusun itu bervariasi, mulai sekadar penurunan debit air tanah sampai perkiraan suplai air habis tak sampai sebulan ke depan.
