KARANGANYAR (KRjogja.com) - Atlet nasional diandalkan menorehkan poin maksimal di lomba paragliding Trip of Indonesia (TROI) seri 3 di landasan paralayang Segorogunung, Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat-Minggu, (4-6/8). Mereka memperebutkan nomor pada kelas junior putra putri, senior putra putri, tandem dan lolita (lolos lima puluh tahun) yang diikuti 235 atlet asal Indonesia, Arab Saudi, Spanyol dan Korea.
Ketua Panitia Paragliding Troi, Tiar, mengatakan sebanyak 170 peserta telah melakukan registrasi hingga Kamis (3/8) siang. Venue paragliding di Karanganyar merupakan putaran selanjutnya setelah Manado, Sulawesi Utara dan Painan, Sumatera Barat. “Harapan terbaik bagi atlet nasional menorehkan prestasi terbaik. Mereka unggul di penguasaan medan karena ini bukan kali pertama,†katanya.
Dari 230 atlet paragliding TROI, 18 diantaranya besutan pelatnas Sea Games. Selain itu, masih banyak penerjun pemula maupun para senior dari Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia (Fasi) ikut berkompetisi. Bagi atlet nasional, persaingan Troi 2017 lebih ketat dibanding tahun sebelumnya. Sebab, ajang berkumpulnya atlet PON itu membuat peta persaingan merata.Â
Ketua Harian FASI Jawa Tengah, Letkol Pnb Yulmaizir Chaniago, mengatakan jumlah peserta di Troi seri 3 melebihi target. Mereka berasal dari berbagai belahan bumi Nusantara. Panitia menyiapkan angkutan udara satu penerbangan jenis Hercules bagi peserta dari Padang transit Jakarta ke Solo.
“Event ini untuk mengembangkan olahraga yang berkualitas, mengembangkan promosi pariwisata di daerah serta mengembangkan bakat atlet,†katanya.
Dia juga mengatakan terdapat tiga atlet paralayang Jawa Tengah di turnamen Troi seri 3 yang pernah ikut kejuaraan dunia aeromodelling di Hongaria. Hal itu menjadi kebanggaan bagi kontingen Jawa Tengah.
Bagi atlet, venue di Karanganyar merupakan tantangan sekaligus hiburan menikmati alam lereng Gunung Lawu.
Pada pembukaan seri itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, menjajal terbang tandem paralayang. Kesempatan di udara tak disia-siakan keduanya dengan merekanm panorama alam melalui kamera ponsel.
