SRAGEN, KRJOGJA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akhirnya membatalkan pembangunan dua jembatan yang sudah dianggarkan di APBD 2017 senilai Rp 4 miliar. Kedua jembatan, masing-masing Jembatan Bejingan Desa Pilang, Kecamatan Masaran dan Jembatan Desa Musuk, Kecamatan Sidoharjo batal dibangun karena waktu yang sudah tidak memungkinkan.
Kepala Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Setda Sragen, Tedi Rosanto Kamis (20/7/2017) mengatakan, selain waktu tersisa yang tidak memungkinkan, kondisi geografis tidak memungkinkan untuk pelaksanaan pembangunan jembatan tahun ini.
"Waktu tersisa (2017) yang tinggal lima bulan dirasa tidak memungkinkan membangun jembatan. Dengan terpaksa pembangunan dua jembatan tersebut batal tahun ini," ujarnya.
Menurut Tedi, pembatalan pembangunan jembatan tersebut memang sudah dipikirkan secara matang. Kalau dipaksakan tahun ini dengan kondisi medannya yang sulit, pembangunan jembatan dibutuhkanw aktu setidaknya 6-7 bulan.
Pembatalan pembangunan jembatan tersebut sangat disayangkan sejumlah pihak. Kepala Desa (Kades) Pilang, Sukisno mengaku belum mengetahui pembatalan pembangunan Bejingan yang berada di wilayahnya.
"Kalau sampai batal, jelas warga akan marah. Apalagi setahu masyarakat, jembatan ini segera dibangun tahun ini. Kondisi jembatan juga semakin mengkhawatirkan, nyaris terbelah jadi dua," tegasnya.
Menurut Sukisni, keberadaan jembatan Bejingan ini sangat vital menopang perekonomian warga sekitar. Apalagi di Pilang ada zona industri batik yang selama ini menjadi andalan pemasukan warga.
"Kalau jembatan tidak bisa dilwati, otomatis menghambat perekonomian warga karena harus jalan memutar lebih jauh," tuturnya.