KARANGANYAR (KRjogja.com) - Pemkab Karanganyar memastikan pengobatan korban kecelakaan maut di Gondosuli, Tawangmangu tidak dipungut biaya selama dirawat di RSUD Karanganyar. Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada wartawan usai menjenguk delapan korban di bangsal pasien rawat inap, Senin (27/02/2017).
“Memang Jasa Raharja mengkaver biaya rawatan rumah sakit korban kecelakaan. Namun ada limitnya. Nah, biaya yang mungkin di atas itu, akan ditanggung Pemkab. Gratis,†ujar bupati.
Harapannya, keluarga korban tinggal memberi semangat korban agar segera sembuh dan mau berbesar hati atas cobaan tersebut. Dari semula 16 korban dirawat di RSUD Karanganyar pada Minggu (26/02/2017), kini tinggal delapan dirawat inap. Mereka yakni Murdiana di ruang utama 3, Sofiana di ruang isolasi, Saiful Anam di ruang I6, Riasih di ruang I7, Eny W di ruang I8, Agustin di ruang III19, dan pasangan suami istri Sugiyanto dan Dwi Rahayu.
Sementara kondisi Agustin (istri korban meninggal bernama Suwandi) mengalami multiple trauma. Rencananya, tiga pasien penderita patah tulang menjalani operasi, diantaranya guru kelas 6 SDN Jimbaran Wetan, Riasih dan Eny W.
Pada Minggu malam, enam jenazah korban kecelakaan tunggal minibus PO Solaris Jaya K 1677 CD itu diantar ke rumah dukanya di Sidoarjo, Jatim. Minibus itu mengangkut rombongan guru UPT SD Negeri Jimbaran Wetan Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.
Bupati mengatakan, pihaknya bakal bersilaturahmi ke Bupati Sidoarjo untuk menyampaikan rasa dukanya sekaligus menyarankan pemkab setempat menaikkan pangkat dan golongan para korban tewas. “Bagaimanapun juga mereka (korban tewas) itu PNS. Kalau pasien sudah sehat, saya mau ke Sidoarjo,†ucapnya.
Direktur RSUD, G Maryadi mengatakan tim dokter memantau intensif perkembangan medis tiga korban yang akan menjalani operasi. Pemberian bius hanya memungkinkan saat kondisi otak pasien stabil.
“Belum bisa dilakukan operasi selama kesehatannya menurun. Ditunggu dahulu nanti seperti apa?†ucapnya.