SOLO (KRjogja.com) - Â Manusia kayu asal Sragen, Sulami, yang sepekan terakhir dirawat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Dr Moewardi batal menjalani operasi karena tim dokter masih fokus pada penanganan rehabilitasi medis.Â
Ketua Tim dokter yang merawat Sulami, kepada wartawan, di RSUD Dr Moewardi, dr Arief Nurdin Rabu (1/2) mengungkapkan kesehatan umum penderita penyakit langka ini relatif membaik. Tetapi tindakan operasi mesti mempertimbangkan berbagai aspek, terutama kondisi organ persendian yang mengalami penyempitan, otot telah mengeras dalam kurun waktu sekitar 20 tahun, serta gangguan organ tubuh lainnya.
"Jika operasi dilakukan sekarang, belum tentu memulihkan kondisi pasien. Tim yang melibatkan 20 dokter spesialis berbagai bidang memutuskan untuk fokus pada rehabilitasi medis lebih dulu, sembari memberikan obat untuk membantu perbaikan organ tubuh yang mengeras dan kaku," kata Arief Nurdin.
Dari seluruh organ persendian Sulami, jelas Arief, tinggal beberapa persendian yang masih berfungsi meski tidak maksimal, diantaranya sendi pergelangan tangan dan kaki. Bahkan sendi rahang bawah dan atas, juga mengalami kekakuan dan pengerasan otot, sehingga posisi mulut hanya dapat terbuka sekitar 1,5 sentimeter, dan itu mengganggu aktivitas makan serta mempengaruhi kesehatan mulut pada umumnya.Â
"Saat ini, kondisi kesehatan secara umum, sudah membaik, demikian pula kondisi psikhologis relatif normal," jelasnya sembari menyebut, meski gangguan utama berupa kekakuan tubuh belum terjadi perubahan. (Hut)