Krjogja.com, KARANGANYAR - Sumber air bersih di sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar mulai terdampak kemarau. Satu diantaranya Kampung Manggis Rt 01/Rw X Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kota.
Kampung yang dihuni 50 keluarga itu baru tahun ini sumurnya mengering. Lurah Lalung Farid Teguh Prabowo mengatakan warganya di lingkungan tersebut terpaksa meminta bantuan pemerintah. Sebab, bantuan air bersih dari tetangga yang memiliki suplai air melimpah mulai berkurang.
"Sumur warga itu tak begitu dalam. 10-15 meter. Kemarin mengering semua. Akhirnya minta ke tetangga. Tapi lama kelamaan juga tak bisa ngasih terus. Sudah seminggu ngasih. Sumbernya juga dari Pamsimas. Selanjutnya angkat tangan," katanya, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: Upaya Kalibrasi Kompetensi Teknisi, AHM Gelar 'Technical Skill Contest'
Warga Kampung Manggis kemudian mengadu ke lurah, hingga akhirnya keluhan itu disampaikan ke BPBD. Sebanyak dua tangki berisi masing-masing 6.000 liter air bersih dikirim ke sana pada Rabu (23/8/2023). Air bersih disimpan di bak penampungan musala setempat.
Hingga Jumat (25/8/2023), lanjut Farid, warga belum meminta lagi dropping. "Hanya dipakai minum dan memasak. Serta keperluan urgen lainnya. Sangat dihemat," katanya.
Sebenarnya warga menghendaki dibuatkan fasilitas pamsimas yang bisa mengkaver seluruh kebutuhan air, terutama di musim kemarau. Apalagi, kampung itu belum terjamah jaringan PUDAM.
Baca Juga: Banyuasin Kembaran Rintis Desa Agrowisata
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mencatat delapan desa di Bumi Intanpari masuk kategori rawan kekeringan. BPBD menyiapkan satu unit mobil tangki untuk menyuplai air bersih jika ada permintaan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar Juli Padmi Handayani mengungkapkan, delapan desa rawan kekeringan tersebut di antaranya Desa Krendowahono, Desa Jatikuwung, Desa Karangturi, dan Desa Dayu di Kecamatan Gondangrejo.
Serta Desa Karangbangu, Desa Bakalan, Desa Jumapolo, dan Desa Kedawung, Kecamatan Jumapolo. Dari mitigasi yang dilakukan oleh BPBD, rata-rata ancaman kekeringan di desa tersebut lantaran debit sumber air berkurang.
Baca Juga: Koleksi Pastry Lezat Ala Gendhis Delight di Swiss-Belboutique Yogyakarta
”Delapan desa itu dari satgas BPBD yang melakukan pengecekan di beberapa lokasi, khususnya wilayah-wilayah yang memang rawan kekeringan di musim kemarau ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan satu unit mobil tangki dan berkoordinasi dengan instansi terkait jika sewaktu-waktu warga membutuhkan bantuan air bersih.
”Kami sudah stand by kan armada selama 24 jam. Kami sudah sebar informasi ke masyarakat melalui pemerintah desa masing-masing, serta beberapa teman relawan. Jika sewaktu-waktu membutuhkan air bersih, siap mendistribusikan,” jelasnya. (*)