Murka sang pacar yang tak terima hal itu, memaksa korban berani mengungkapkannya ke orang dewasa. Awalnya, korban meminta orangtua menjemputnya dari pondok tanpa bilang penyebabnya.
Guru BK di sekolahnya justru yang berhasil membuat Bunga bicara jujur. “Akhirnya sampailah kabar itu ke guru BK. Soalnya korban tidak jujur ke orangtua kenapa ia mau keluar dari pondok,” katanya.
Baca Juga: Sistem Pengamanan Kantor Pemkab Sukoharjo Diperketat Usai Pria Bersenjata Pedang Masuk Ruang Bupati
Sementara itu di masyarakat, AB dikenal sosok agamais, santun dan baik. Kades Jatipuro Rakino mengatakan Ponpes tersebut telah ada sejak puluhan tahun silam di wilayahnya.
Ia tak menyangka terjadi perbuatan hina di sana, apalagi AB pelakunya. "Orangnya santun. Kenapa bisa melakukan itu. Satu desa jadi heboh. Baru kali ini," katanya.
Disebutnya AB merupakan pimpinan Ponpes. Kegiatan keagamaan juga diikuti warga setempat dengan menghadirkan ulama terkenal dari berbagai daerah di Indonesia.
Setahu dirinya, jumlah santriwan dan santriwati sekitar 40 orang. Mereka dari Karanganyar dan sekitarnya.
Saat pagi mereka berangkat ke sekolah formal sedangkan sore kembali ke pondok untuk nyantri. "Pak AB itu orangnya santun, ganteng. Istrinya juga cantik. Enggak menyangka," katanya.
Pasca kasus pelecehan mencuat, dia mengatakan aktivitas ponpes masih berjalan seperti biasa. Hanya saja kondisinya tampak sepi. (Lim)