Lokananta Dulu dan Kini, Dari Studio Usang Jadi Pusat Industri Kreatif

Photo Author
- Senin, 18 September 2023 | 13:01 WIB
Gedung Lokananta di Jalan A. Yani Nomor 379 A, Purwosari, Laweyan, Surakarta  (Dok. Surakarta.go.id)
Gedung Lokananta di Jalan A. Yani Nomor 379 A, Purwosari, Laweyan, Surakarta (Dok. Surakarta.go.id)

Krjogja.com, SOLO - Sudah pernah mengunjungi Lokananta di Solo? Kalau di pikiran Anda hanya terbersit sebuah studio usang, tinggalkan dulu pikiran itu. Lokananta kini berbenah dan bersolek dan menjelma jadi pusat industri kreatif yang banyak dikunjungi anak-anak muda dari segala penjuru Indonesia.

Lokananta merupakan titik nol musik Indonesia. Awalnya Lokananta didirikan R. Maladi pada 29 Oktober 1956 sebagai perusahaan rekaman musik, yang difungsikan untuk menduplikasi bahan siaran RRI (Radio Republik Indonesia).

Lokananta yang menjadi studio musik, telah melahirkan musisi-musisi legendaris seperti Waldjinah, Gesang, hingga Titiek Puspa. Tentunya Lokananta seperti menjadi kiblat bagi musisi-musisi Indonesia yang ingin merunut perkembangan musik di Indonesia.

Baca Juga: Diskusi 'Kali Ilang Kedunge', Degradasi Lingkungan dan Kekeringan di Purbalingga

Seiring waktu dan kemajuan teknologi, piringan hitam dan kaset tak lagi digunakan. Lokananta pun mulai ditinggalkan para musisi hingga fungsinya sebagai studio musik terlupakan.

Selama bertahun-tahun jarang dijamah musisi untuk berkreasi, Lokananta mulai usang. Tak dimungkiri, studio musik di dalamnya lapuk tak terawat dengan baik. Sementara fungsi utamanya sempat menjadi pabrik pengganda kaset tetap bertahan selama bertahun-tahun.

Karena Lokananta yang lapuk dan tak sedap dipandang, orang-orang jarang menoleh ke gedung tua di Jalan A. Yani Nomor 379 A, Purwosari, Laweyan, Surakarta itu.

Baca Juga: Mengintip Atap Kampus UII yang Punya Puluhan Panel Surya, Hasilkan Listrik 572.873 kWh Tiap Tahun

Titik balik Lokananta terjadi ketika cagar budaya tersebut masuk 17 prioritas pembangunan Kota Solo. Lokananta kemudian dipugar Pemerintah Kota Solo Surakarta bersama Kementerian BUMN dan kini mengalami perubahan besar-besaran.

Lokananta baru, dari pertunjukan musik ke UMKM
Lokananta yang baru dikelola PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan PT Ruang Riang Lokananta, selaku operator. Lokananta saat ini disulap menjadi creative hub yang mewadahi kreativitas anak muda, khususnya di Solo.

Meski banyak dipugar, bangunan galeri Lokananta merupakan bangunan cagar budaya yang dipertahankan bentuknya. Sementara konten di Lokananta telah mengalami perubahan besar.

Safina Nadisa, Sales and Marketing Presentative Lokananta menyebut, ada enam pilar bisnis Lokananta yang baru. Keenam pilar tersebut di antaranya adalah studio rekaman, area pertunjukan, museum, galeri musik, galeri UMKM, dan pengelolaan kekayaan intelektual.

Baca Juga: Baperjakat Diminta Obyektif dan Independen Lelang Pengisian Jabatan Tinggi Pratama

Lokananta ke depannya tak hanya menjadi wadah bagi musisi dan seniman dalam mengembangkan bakat mereka tetapi juga wadah bagi UMKM dalam mengenalkan produk-produk buatan lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Sumber: pikiran rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X