"Jadi tidak hanya galeri, tidak hanya studio rekaman, tapi Lokananta bisa dimanfaatkan untuk menjadi crative hub yang akan selalu hidup. Kami juga memiliki banyak program, kami tidak pasif, kami akan secara aktif membuat program-program untuk anak muda," kata Safina Nadisa kepada Pikiran-Rakyat.com.
Dengan alih fungsi Lokananta yang tak terbatas pada studio musik dan galeri, masyarakat bisa lebih dekat dengannya. Bahkan masyarakat bisa mengenal lebih dalam tentang sejarah Lokananta yang merupakan titik nol musik Indonesia.
Misi besar Lokananta
Lokananta yang baru mengemban misi besar bagi anak muda dan seniman, khususnya di Solo dan sekitarnya. Safina Nadisa mengungkapkan, Lokananta yang baru akan merangkul semua kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreatifitas anak muda.
Baca Juga: BerdayaBareng Berdayakan 700 Pemuda, Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Para seniman yang ingin meniti karier, akan difasilitasi agar bisa menyalurkan bakatnya.
"Lokananta pastinya menjadi destinasi cagar budaya musik Indonesia dan ingin menjadi ruang kreatif bagi kegiatan komunitas dan umum, ingin juga jadi pusat pengembangan talenta kreatif," ucapnya.
Lokananta yang baru memiliki prinsip 50:50, yakni 50 persen populer dan 50 persen budaya tradisi. Sehingga, Lokananta tak hanya menjadi creative hub tapi juga sebagai wadah pelestarian budaya.
"Untuk melestarikan dan meregenerasi supaya tradisi tetap dekat dengan anak-anak muda, kita akan memfasilitasi itu. Misalnya pagelaran wayang yang dihadirkan lebih fresh, ada dalang-dalang muda dan pertunjukannya tidak semalam suntuk tetapi masih tetap menjaga tradisinya meski menggunakan instrumen-instrumen modern seperti biola," pungkasnya. (*)