SUKOHARJO, KRjogja.com - Curah hujan diperkirakan mengalami peningkatan Desember mendatang. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana alam banjir. Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa hari terakhir diguyur hujan deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (25/11) mengatakan, sudah ada informasi berupa peringatan dini terkait perubahan cuaca dimana diperkirakan pada Desember mendatang mengalami peningkatan curah hujan. Fenomena alam tersebut sudah terlihat sejak beberapa hari terakhir disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo diguyur hujan deras.
Hujan yang turun dengan durasi waktu lama dan disertai angin kencang. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada bencana alam khususnya banjir. Curah hujan yang tinggi membuat saluran air menjadi cepat penuh dan meluap.
"Curah hujan diperkirakan meningkat Desember mendatang. Masyarakat waspada luapan air saluran dan banjir dari meluapnya sungai," ujarnya.
BPBD Sukoharjo berdasarkan hasil pemantauan disejumlah wilayah diketahui hujan deras dalam beberapa hari terakhir terjadi dalam waktu bervariasi mulai siang, sore dan malam hari. Hujan deras dalam dua hari terakhir terjadi seperti di wilayah Kecamatan Baki, Gatak dan Kartasura.
Hujan deras berdampak terjadinya sejumlah genangan dibeberapa tempat akibat meluapnya saluran. Namun demikian air cepat surut setelah hujan berhenti.
"Luapan air dari saluran juga bisa terjadi karena aliran air tidak lancar akibat tersumbat. Kami minta dilakukan pembersihan bersama masyarakat," lanjutnya.
Ariyanto menjelaskan, musim hujan kali ini lama ditunggu masyarakat setelah kemarau panjang dan berdampak pada kekeringan. Hal ini membuat warga mengalami masalah kekurangan air bersih.
"Dalam beberapa hari terakhir kondisi di Kabupaten Sukoharjo sudah sering turun hujan. Bahkan di 12 kecamatan sudah hujan. Mudah-mudahan warga di wilayah yang sebelumnya sempat mengalami masalah kekeringan berupa kekurangan air bersih saat musim kemarau dapat segera teratasi setelah hujan turun sumur dapat terisi kembali," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk mewaspadai bencana alam khususnya angin kencang para masa peralihan cuaca dari kemarau ke hujan. Beberapa wilayah dipantau oleh petugas dengan melakukan pemangkasan ranting pohon yang membahayakan dan rawan tumbang. Pemantauan juga dilakukan dibeberapa papan reklame rawan roboh saat angin kencang melanda.
"Sudah kami koordinasikan dengan pihak terkait seperti pemangkasan ranting pohon dan papan reklame. Sebab itu yang sering roboh saat angin kencang selain tentunya atap rumah warga," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo mencatat ada empat desa masuk kerawanan tinggi bencana alam angin kencang meliputi Desa Karangtengah Kecamatan Weru, Desa Weru Kecamatan Weru, Desa Kamal Kecamatan Bulu, Desa Ngasinan Kecamatan Bulu. Warga di desa tersebut sudah diingatkan ancaman bahaya bencana alam.
"Beberapa desa di kecamatan lainnya juga ada yang rawan bencana alam angin kencang. Sudah kami beri kewaspadaan," lanjutnya.
Wilayah rawan bencana alam banjir berdasarkan data BPBD Sukoharjo diketahui di wilayah Kecamatan Weru di Desa Grogol, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco, Desa Grajegan di Kecamatan Tawangsari. Wilayah rawan banjir lainnya seperti beberapa desa di Kecamatan Polokarto, Mojolaban dan Grogol.