Menakar Keberhasilan Program Bercocok Tanam di Karanganyar 10 Tahun Terakhir

Photo Author
- Selasa, 12 Desember 2023 | 15:25 WIB
Petani di Karanganyar menyaksikan hamparan sawah.   (Foto: Abdul Alim)
Petani di Karanganyar menyaksikan hamparan sawah. (Foto: Abdul Alim)

KRjogja.com, KARANGANYAR - Sebanyak 115.225 petani di Kabupaten Karanganyar dikategori petani gurem. Sedangkan petani usia 19-39 tahun di kabupaten ini 17.193 orang atau hanya 13,12 persen.

Dua angka tersebut hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2023 tahap I Kabupaten Karanganyar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar. Survei door to door 63.478 petani telah dilakukan 737 petugas sensus pada periode 1 Juni-akhir Juli 2023.

Kepala BPS Kabupaten Karanganyar Yul Ismardani mengatakan di tahap I pencacahan pengkap sensus pertanian 2023, BPS selain mencatat data petani gurem dan angka petani usia 19-39 tahun (petani milenial) juga mencatat jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP), jumlah usaha pertanian perorangan (UTP), jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB) dan jumlah usaha pertanian lainnya (UTL).

Baca Juga: Bak Tsunami, Kenaikan 9,7 Persen untuk Prabowo Dipertanyakan Pengamat

Pencacahan juga menghitung populasi ternak sapi dan 10 komoditas pertanian terbanyak di Karanganyar.

"Dalam 10 tahun, BPS ditugaskan menyensus penduduk, pertanian dan ekonomi. Untuk sensus pertanian minimal sekali dalam 10 tahun. Ini ketujuh kalinya sensus pertanian bsrtujuan kedaulatan pangan," kata Kepala BPS Karanganyar, Yul Ismardani dalam pemaparan hasil pencacahan lengkap sensua pertanian 2023 Kabupaten Karanganyar di ruang Podang 1 Kantor Bupati, Selasa (12/12/2023).

Data tersebut disajikan untuk keperluan pemerintah dalam menyusun kebijakan ketahanan pangan. Data tersebut memuat struktur pertanian sampai level terendah. Termasuk potensi perekonomian dari usaha bercocok tanam.

"Pencatatan sampai ke subsektor tanaman pangan, hortikultur, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa kehutanan," katanya.

Baca Juga: Lima Pemain PSIM Diragukan Tampil, Agus Neto dan Nyoman Sukarja Tambah Daftar

Lebih lanjut dikatakan, pengguna data dapat memanfaatkan direktori usaha pertanian by name by address dalam penyajian geospasial. Bahkan data lahan menurut jenis komoditas, irigasi san kepemilikan.

Melalui data ini, pemerintah sebagai mitra BPS akan menakar keberhasilan program bantuannya ke penerima.

"Bagaimana kondisi petani setelah diberi bantuan dapat terlihat pada data sensus pertanian," katanya.

Asisten Sekda Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan data sensus pertanian akan dimanfaatkannya mengembangkan pertanian di wilayahnya.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Harga Cabai Rawit Merah Masih Stabil Tinggi

Karanganyar yang memiliki pendapatan terbanyak dari sektor industri pertanian dan pariwisata membutuhkan parameter pasti.

Mengenai pertanian, ia menyadari masih banyak dilakukan secara konvensional. Meski demikian, ia berharap dapat maju seperti Thailand.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X