Krjogja.com - KARANGANYAR - Area perbatasan Desa Gaum dan Kalijirak di Tasikmadu diperluas aksesnya untuk memudahkan mobilitas kendaraan bermotor. Perluasan akses itu dibantu program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahap I tahun anggaran 2024.
Pengecoran jalan yang menghubungkan dua desa itu penting untuk mobilitas angkutan hasil pertanian. Selama ini, ruas jalan penghubung itu tanpa perkerasan sehingga sulit dilewati apalagi di musim penghujan.
TMMD Sengkunyung Tahap I Tahun Anggaran 2024 dilaksanakan selama 30 hari dari Tanggal 20 Februari 2024- 20 Maret 2024 dengan sasaran fisik betonisasi jalan, talud, gorong-gorong dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Baca Juga: Kuliner Nasi Goreng Salatiga Berlabel Pak Min Satu-satu, Lezat Dekat Kampus UKSW
Total dana yang digelontorkan pemerintah dalam penyelenggaraan kegiatan ini sebesar Rp 216.000.000 berasal dari dana bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah, Rp 330.000.000 dana bantuan APBD Kabupaten Karanganyar. Sedangkan sumber dana lain sebesar Rp.10.000.000 Berasal dari Baznas Kabupaten Karanganyar.
TMMD kali ini mengungsung tema Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah. "Saya berharap melalui TMMD ini, soliditas dan sinergitas TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat senantiasa terjalin erat selama maupun setelah program ini berlangsung," kata Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi usai pembukaan TMMD, Selasa (20/02/2024).
Kades Kalijirak Tri Joko Susilo mengatakan sejumlah kegiatan yang digelar dalam TMMD Sengkuyung Tahap I ini seperti betonisasi jalan, pembangunan talud, gorong-gorong dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Betonisasi jalan akan dikerjakan pada jalur penghubung Desa Kalijirak dan Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses petani di dua desa tersebut.
Baca Juga: Enam Kapanewon di Kulonprogo Selesai Rekapitulasi Sirekap
"Jalurnya itu selama ini hanya bisa dilewati saat musim kemarau saja. Kalau musim hujan seperti sekarang bletok kabeh, karena jalannya itu hanya tanah saja," kata dia.
Selain sasaran fisik, Joko mengatakan ada pula kegiatan TMMD yang non fisik, seperti sosialisasi penanganan stunting, P4GN, pembuatan pupuk, restorative justice, pengobatan gratis dan lainnya. Kegiatan ini melibatkan sejumlah pihak mulai dari TNI-Polri, Pemerintah Daerah (Pemda), ormas dan masyarakat setempat.
Dikatakan Joko, anggaran pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap I ini bersumber dari APBD Jawa Tengah senilai Rp216 juta, APBD Karanganyar senilai Rp330 juta dan Baznas Karanganyar senilai Rp10 juta. "Kami berharap program TMMD ini memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat Kalijirak," katanya. (Lim)