Curah Hujan Tinggi, Tanaman Padi Tergenang Air Luapan Sungai Masih Aman

Photo Author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 18:10 WIB
Ilustrasi tanaman padi tergenang air (ANTARA)
Ilustrasi tanaman padi tergenang air (ANTARA)

KRJogja.com - SUKOHARJO - Tanaman padi disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo tergenang air dampak curah hujan tinggi yang membuat air sungai meluap. Dalam kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan tanaman padi rusak. Perawatan penuh tetap dilakukan untuk memastikan panen padi maksimal.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Kamis (23/1) mengatakan, curah hujan tinggi terjadi sejak beberapa pekan terakhir berdampak pada peningkatan debit air sungai disejumlah wilayah. Hal ini membuat sungai meluap dan menggenangi area persawahan. Akibatnya tanaman padi tergenang dengan ketinggian air bervariasi.

Baca Juga: Bos Biro Umrah Ditahan, Diduga Gelapkan Dana Jamaah Belasan Miliar

Tanaman padi yang tergenang air didominasi di wilayah dekat dengan aliran sungai dan saluran irigasi. Namun demikian ada beberapa wilayah ditemukan tanaman padi tergenang air cukup tinggi karena terpengaruh tingginya curah hujan meski tidak berada di dekat aliran sungai dan saluran irigasi.

Genangan air tersebut berlangsung tidak lama dan segera surut. Durasi genangan air diperkirakan tidak lebih dari satu hari penuh. Hal ini berdampak pada kondisi petani tetap tumbuh subur dan tidak mengalami kerusakan.

Kondisi tanaman padi yang sudah lebih dari 30 hari usia tanam berdampak pada kekuatan. Sebab tanaman padi tersebut sudah memiliki akar kuat dan pertumbuhan sehat.

Baca Juga: DPC PDI Perjuangan Sleman Lakukan Penghijaun di Lereng Merapi

"Curah hujan tinggi hanya berdampak pada terjadinya genangan air di sawah. Ada beberapa wilayah yang tanaman padinya tergenang dan kemudian langsung surut. Tidak sampai berdampak kerusakan," ujarnya.

Bagas menjelaskan, wilayah yang sudah terdampak genangan air luapan sungai akibat curah hujan tinggi seperti di Kecamatan Weru, Sukoharjo, Grogol, Polokarto dan Mojolaban. Genangan air bersifat hanya limpasan dan bukan banjir.

"Hanya limpasan air saja karena kondisi sungai disekitar area sawah penuh. Setelah debit air sungai turun maka genangan air di sawah juga segera surut," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menurunkan petugas penyuluh pertanian membantu mendampingi petani. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan tanaman padi terpantau ditengah kondisi cuaca ekstrem sekarang ini.

"Apabila ada temuan gangguan pada tanaman padi maka segera diketahui dan dilaporkan ke dinas. Petugas atau penyuluh pertanian kami sudah diturunkan mendampingi petani," lanjutnya.

Bagas menambahakan, petani tetap diminta waspada kerawanan bencana alam pada Februari mendatang bersamaan dengan puncak musim hujan. Sebab bulan depan diperkirakan curah hujan lebih tinggi dibanding sekarang Januari.

Petani juga waspada cuaca ekstrem angin kencang pada pertumbuhan tanaman padi. Sebab disaat Februari mendatang diperkirakan puncak musim hujan bersamaan dengan persiapan masa panen padi petani. Tanaman padi petani pada bulan depan diperkirakan sudah mengeluarkan bulir padi dan berdampak pada tanaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X