KRJogja.com - SUKOHARJO - Pemkab Sukoharjo melakukan koordinasi dan deklarasi melibatkan stakeholder terkait dalam program percepatan swasembada pangan tahun 2025. Upaya dilakukan dengan terus meningkatkan produktivitas padi dan memaksimalkan pemanfaatan semua lahan pertanian.
Swasembada pangan menjadi jaminan ketersediaan bahan pangan daerah dan nasional. Terpenting juga meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Juga: Skuad PSIM Antusias Hadapi Persiraja di Mandala Krida
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Kamis (30/1) mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai fondasi utama kedaulatan nasional, khususnya di tengah krisis global yang sering memengaruhi rantai pasok dunia.
Dalam situasi darurat, banyak negara tidak akan mengizinkan ekspor bahan pangan mereka, sehingga Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan rakyatnya secara mandiri.
Kita tidak boleh bergantung pada sumber dari luar negeri. Krisis dunia selalu menempatkan negara yang mandiri di posisi terkuat, Oleh sebab itu Bapak Presiden menekankan agar kita swasembada pangan paling cepat di akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026.
Baca Juga: Manifestasi Kecintaan Terhadap Al Quran, MTQ Internasional IV di Jakarta Dibuka
Untuk mencapai target swasembada pangan tidaklah mudah karena membutuhkan kebijakan yang tepat untuk mendukung program tersebut, mengingat sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan justru menghadapi banyak tantangan.
Tantangan yang dihadapi adalah adanya konversi lahan atau alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian dan dampak perubahan iklim. Konversi lahan menjadi ancaman serius dalam upaya peningkatan produksi padi sebagai bahan pangan pokok masyarakat Indonesia.
Upaya-upaya peningkatan produktifitas dan produksi pangan harus terus kita lakukan agar mempercepat tercapainya swasembada pangan. Kabupaten Sukoharjo sebagai kabupaten penghasil padi dengan produktifitas tertinggi nomor 2 di Indonesia pada tahun 2024, memerlukan dukungan penambahan areal tanam agar produksi padi lebih meningkat dan peningkatan surplus beras dapat dicapai.
Pada 16 Januari 2025 bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja, bupati telah menandatangani Deklarasi Kesepakatan Bersama Mendukung Swasembada Pangan Provinsi Jawa Tengah, bahwa Kabupaten Sukoharjo ditarget Luas Tambah Tanam Padi 60.255 hektar dan Jagung seluas 2.222 hektar. Target ini tidak mungkin dapat dicapai tanpa adanya dukungan dari stakeholder terkait.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya harapkan agar para Camat ikut bertanggungjawab bersama Komandan Rayon Militer dan Kepala Kepolisian Sektor di masing-masing kecamatan agar target tanam yang sudah saya tandatangani di hadapan Bapak Pj Gubernur Jawa Tengah dapat dicapai. Komitmen bersama antara Camat, Komandan Rayon Militer dan Kepala Kepolisian Sektor masing-masing kecamatan akan tertuang dalam Deklarasi Kesepakatan Bersama Mendukung Swasembada Pangan Kabupaten Sukoharjo yang nanti ditandatangani bersama," ujarnya.
Seberat apapun target tanam tersebut, jika kita berkolaborasi dan bersinergi bersama-sama Insya Allah kita akan dapat mencapainya. Dukungan stakeholder sangat saya harapkan sehingga ketika nanti luas tambah tanam dapat direalisasikan, hasil panen dapat terjamin harganya sehingga Kabupaten Sukoharjo tidak hanya swasembada pangan, namun kesejahteraan petani juga dapat diwujudkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, maksud dan tujuan koordinasi bersama ini kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk mewujudkan komitmen bersama antar stakeholder bidang Pertanian agar berkolaborasi dan bersinergi dalam mempercepat tercapainya swasembada pangan.