Krjogja.com - KARANGANYAR – Mantan Bupati Karanganyar dua periode, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, menggelar syukuran sederhana di kediamannya di Jaten, Karanganyar, pada Selasa (11/11). Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas ditetapkannya Jenderal Besar H.M. Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah.
Syukuran diisi dengan doa bersama dan tahlil untuk almarhum H.M. Soeharto, yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. Acara berlangsung penuh haru dan kekeluargaan, dihadiri keluarga, sahabat, serta sejumlah tokoh masyarakat Karanganyar.
Baca Juga: Laka Maut Kalijambe, Satu Tewas Tiga Luka-Luka, Jalur Tengkorak Kembali Memakan Korban
Rina Iriani mengungkapkan bahwa penetapan ini merupakan hasil dari proses panjang yang tidak mudah.
“Prosesnya lama, bahkan sempat ada gejolak dan perbedaan pendapat dari berbagai pihak. Tapi saya selalu berpikir positif dan berjuang lewat doa. Alhamdulillah, akhirnya terkabul,” tutur Rina.
Ia mengaku memiliki kenangan pribadi dengan H.M. Soeharto. Selama menjabat sebagai Bupati Karanganyar dua periode, Rina beberapa kali bertemu langsung dengan Soeharto di Astana Giribangun.
Baca Juga: Kemenbud Gelar 'Kirana Viramantra' di Yogyakarta Melangitkan Doa untuk Pahlawan Lewat Cahaya
“Pak Harto itu luar biasa, benar-benar ngayomi. Waktu saya sowan ke Giribangun, beliau sampai peluk saya dan bilang. ‘Kamu besok sampai periode kedua, Karanganyar jadi moncer’. Beliau juga selalu mengingatkan agar memperhatikan staf dan sopir, bahkan bilang: ‘Jangan makan dulu, ladeni sopirmu dulu’,” kenangnya haru.
Rina juga menceritakan pertemuannya dengan Wiranto pada tahun 2010.
“Saat Pak Wiranto ke Karanganyar dan mampir ke pendopo, saya sampaikan bahwa saya setuju dan mendukung penuh Pak Harto menjadi Pahlawan Nasional. Saat itu beliau juga mendukung,” ujarnya.
Ia mengaku sempat diwawancarai oleh media dari Jakarta terkait perjuangannya mendorong pengakuan tersebut.
“Saya ditanya soal dukungan terhadap Pak Harto, dan saya jawab dengan tegas: beliau pantas. Karena beliau membangun bangsa ini, termasuk lewat program-program seperti SD Inpres yang dulu juga saya lanjutkan di Karanganyar,” terang Rina.
Rina mengaku bersyukur meski saat pengumuman penetapan dirinya sedang dalam kondisi kurang sehat.
“Saya sempat sakit, tapi begitu mendengar kabar itu, saya langsung menangis bahagia. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, dan juga kepada para wartawan yang sejak dulu ikut menyuarakan hal ini,” ungkapnya.