KRjogja.com - SOLO - Pihak Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan menegaskan sikap netral. Hal ini dilakukan menjelang penobatan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro sebagai Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIV, Sabtu (15/11/2025) mendatang.
Juru bicara KGPA Tedjowulan, Kanjeng Pakoenagoro mengatakan bahwa adik mendiang SISKS Pakubuwono XIII Hangabehi tersebut tidak berada di posisi mendukung maupun menolak Jumenengan Dalem Noto Biyanangkare SISK PB XIV. Dirinya mengungkapkan komunikasi di antara seluruh keluarga besar Keraton Surakarta masih berjalan. Baik putra-putri PB XII maupun PB XIII terus menjalin pembicaraan intens, termasuk dengan pemerintah pusat dan daerah.
"Pak Menteri sudah mengeluarkan surat tertanggal 10 November kemarin. Isinya kurang lebih menyatakan bahwa keraton merupakan cagar budaya penting sehingga wajib dilindungi undang-undang. Negara wajib hadir untuk memastikan keraton berjalan sesuai ketetapan adat dan hukum nasional. Pak Menteri mengkonfirmasi bahwa Mahamenteri (KGPA Tedjowulan) untuk menjalankan fungsi Ad Interim sesuai SK Mendagri," kata Kanjeng Pakoenagoro kepada media, Kamis (13/11/2025).
Baca Juga: Relevansi Jadi Kunci Interaksi yang Bermakna, Saat Konsumen Dikepung Promo
Sementara pemerintah meminta seluruh pihak yang terlibat dalam proses suksesi agar menahan diri dan lebih dulu berkoordinasi dengan KGPA Tedjowulan. Hal ini bertujuan menjaga suasana tetap sejuk dan menghindari langkah sepihak.
"Dalam hal ini posisi Panembahan Agung Tedjowulan tidak dalam posisi mendukung dan menolak salah satu pihak. Beliau merangkul semua pihak, mengkonsolidasikan semua unsur. Tahapan untuk bertemu putra putri dalem (PB XII atau PB XIII) masih berlangsung dan belum mengerucut pada satu dua nama," imbuh Pakoenegoro.
Terkait rencana upacara adat penobatan raja baru pada Sabtu (15/11/2025), Kanjeng Pakoenagoro menegaskan bahwa pihaknya belum memastikan kehadiran.
"Apakah Sabtu besok akan hadir? Kita perlu mengingatkan bahwa sudah ada surat menteri kebudayaan yang meminta pihak-pihak lain untuk menahan diri tanpa melalui koordinasi atau rembug keluarga dengan Mahamenteri (Tedjowulan, Red)," katanya.
Baca Juga: Realisasi Investasi Hingga September 2025 Mencapai Rp 1.434,3 Triliun
Sebelumnya, dalam prosesi pemberangkatan jenazah SISKS Pakubuwono XIII pada 5 November lalu, KGPA Tedjowulan juga sempat menekankan pentingnya pembahasan mendalam sebelum menentukan penerus takhta.
"Walaupun sudah ada yang menyebut nama-nama calon penerus, kami belum menetapkan siapa yang akan menjadi Raja Keraton Surakarta," katanya saat itu.
Sejak mangkatnya Sinuhun Pakubuwoni XIII, Maha Menteri KGPA Tedjowulan mengklaim sebagai pihak yang menjalankan fungsi ad interim hingga penerus PB XIII dinobatkan.(*)