KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memprediksi kemarau di wilayahnya tidak akan berdampak masif bagi keberlangsungan hidup warga. Suplai air minum dari berbagai sumber dinilai cukup.
“BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) merekomendasi ke Pemda untuk menyiapkan antisipasi kekeringan. Mulai Juli-pertengahan September. Rakornya di Semarang pada pertengahan ramadan kemarin,†kata Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko kepada KRJOGJA.com di kantornya, Jumat (07/07/2017).
Menindaklanjutunya, BPBD meminta kesediaan PDAM di masing-masing kabupaten/kota membantu menyuplai air bersih bagi warga terdampak kekeringan. Palang Merah Indonesia (PMI) juga diminta menyiapkan strategi antisipasi. Di Karanganyar, PDAM Tirta Lawu menyatakan siap melakukan dropping. Lebih lanjut Bambang mengatakan, potensi kekeringan di Karanganyar paling-paling berdampak pada suplai air di area pertanian. Namun, air minum warga dipastikan terpenuhi.
“Yang saya amati selama ini, air bersih mencukupi kebutuhan warga Karanganyar dari berbagai sumber. Aman. Ada Pamsimas, Sipas dan sumur dalam oleh baznas maupun pemerintah. Paling-paling,hanya sebagian kecil di Gondangrejo merasakan kekeringan. Saya yakin sudah ada antisipasinya,†kata Bambang.
Sedangkan di wilayah selatan seperti 4J (Jumapolo,Jatiyoso,Jatipuro dan Jumantono), air bersih dicukupi secara mandiri maupun komunal. Ia mengatakan, pengusaha peternakan biasanya membuat sumur dalam yang dialirkan ke kandang. Untungnya, warga perkampungan di sekitarnya boleh ikut menikmati aliran tersebut.
“Untuk air minum warga cukup. PDAM juga siap menyuplai air bersihnya.Hanya saja, kemarau kemungkinan akan berimbas pada produksi pertanian,†katanya.
Meski demikian, pembangunan embung dan waduk relatif bersolusi. Di wilayah 4 J, kebutuhan air pertanian disumbang Waduk Jlantah sedangkan sebagian wilayah Kerjo dan Mojogedang disuplai Waduk Gondang.
Dirut PDAM Tirta Lawu, Prihanto mengatakan armada truk pengangkut air bersih siap meluncur ke lokasi warga terdampak kekeringan. Sejauh ini, permintaan itu belum disampaikan ke pihaknya. “Dengan sistem perpipaan sekarang, ancaman kekeringan bisa diatasi,†katanya.