Krjogja.com - Karanganyar - BPBD Kabupaten Karanganyar membuka kotak sumbangan bagi masyarakat yang ingin menyumbang air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Bagi masyarakat yang memiliki armada, dipersilakan langsung mengirimkan bantuannya.
"Kami sudah membentuk tim kabupaten untuk menangani kekeringan. Open donasi ke rekening PMI dan Baznas. Silakan juga mandiri boleh mengirimkan dropping air. Yang mandiri ini sudah ada yang mengirim kemarin," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar, Yoppy Nursendy kepada wartawan, Minggu (3/9).
Baca Juga: Erick Thohir Resmi Buka Grassroot Football Festival, Minta Asprov Bina Atlet Muda
Open donasi bantuan air bersih itu dipublikasi melalui flyer di medsos. Sejauh ini, wilayah terdampak masih aman berkat kiriman aur bersih dari Pemda maupun donatur. Droping air bersih tersalurkan ke Dusun Dengkeng dan Jatirogo Desa Bakalan Kecamatan Jumapolo. BPBD Karanganyar melakukan droping air bersih di lokasi tersebut karena adanya penurunan debit air di sumur milik warga. "Jumat kemarin droping lagi karena ada permintaan, droping dua tangki. Kapasitas 5.000 liter," katanya.
Dia menuturkan, air bersih tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari puluhan KK di dua dusun hingga beberapa hari kedepan. Apabila nantinya warga masih membutuhkan air, lanjutnya, dapat menghubungi BPBD kembali.
Selain dua dusun di Desa Bakalan, lanjutnya, anggota BPBD Karanganyar juga melakukan droping air di Desa Krendowahono Kecamatan Gondangrejo dan Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kota. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk penyediaan tempat penampungan air. Lokasi penampungan darurat di bak terpal dan bak air masjid. "Kita droping jika sudah fix tempat menampungnya," terangnya.
Kades Bulurejo Gondangrejo, Usman Ali Mukalim Al Masrur mengatakan suplai air dari pamsimas terbatas. Beberapa dusun dinanti permintaan dropping air bersih melalui pemerintah desa.
"Pamsimas sudah ada. Tapi belum maksimal. Kami menunggu dusun melapor kondisinya. Berapa jiwa dan KK yang mulai kekeringan. Baru kami teruskan ke BPBD," katanya. (Lim)