KRjogja.com - SUKOHARJO - Keterbatasan jumlah armada truk tangki menjadi kendala besar bagi penyaluran bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan saat musim kemarau sekarang. Luasan wilayah dan jauhnya lokasi sasaran juga menjadi hambatan yang harus ditempuh. Namun demikian Pemkab Sukoharjo tetap menjamin pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga dengan melakukan pengiriman setiap hari sesuai dengan pengaturan jadwal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (14/9) mengatakan, Pemkab Sukoharjo terus melakukan pengiriman bantuan air bersih ke warga di wilayah terdampak kekeringan akibat musim kemarau sekarang. Bantuan dikirim setiap hari sesuai dengan kebutuhan warga. Namun demikian dalam proses pengiriman petugas terkendala keterbatasan jumlah armada truk tangki air.
Pengiriman bantuan air bersih selama ini dilakukan dengan menggunakan truk tangki air milik PDAM dan BPBD Sukoharjo. Selain itu ada juga bantuan dari PMI, Baznas, Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo.
Baca Juga: Hari Ini Wulan Guritno Diperiksa Polisi Gegara Endorse Judi Online
Bantuan air bersih untuk warga di wilayah kekeringan bahkan pernah dikirim dengan meminta bantuan armada water canon milik Polres Sukoharjo. Penggunaan armada bantuan tersebut dilakukan karena kapasitas daya tampung air yang besar dan keterbatasan truk tangki.
"Bantuan air bersih terus dikirim Pemkab Sukoharjo ke warga terdampak kekeringan. Tapi proses pengiriman terkendala keterbatasan armada truk tangki air. Jadi dilakukan pengaturan dengan dijadwal setiap hari per desa sasaran," ujarnya.
BPBD Sukoharjo memastikan air bersih tetap dikirim ke warga meski ada kendala keterbatasan armada truk tangki. Pemkab Sukoharjo juga menjamin sepenuhnya bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan pada saat musim kemarau sekarang.
Ariyanto mengatakan, jumlah KK, jiwa dan wilayah kekeringan terdampak musim kemarau terus mengalami perubahan. Hal ini terjadi sering cuaca panas akibat bersamaan fenomena alam El Nino.
BPBD Sukoharjo mencatat ada 12 desa di tiga kecamatan terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Wilayah terdampak tersebut berada di 32 dukuh. Di wilayah tersebut tercatat ada 2.194 KK atau 8.002 jiwa kekurangan air bersih.
Baca Juga: Alhamdulillah, Tarif Listrik Tak Naik Hingga Desember 2023
Warga terdampak kekeringan tersebut sepenuhnya sudah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Air bersih dikirim setiap hari langsung menyasar wilayah terdampak kekeringan. Petugas mendistribusikan air untuk selanjutnya digunakan warga.
Secara rinci, Ariyanto menjelaskan, di wilayah Kecamatan Bulu ada tiga desa terdampak kekeringan. Rinciannya, Desa Kamal di Dukuh Tugusari RT 01 RW 07 sebanyak 60 KK atau 240 jiwa, Desa Kunden di Dukuh Kepuh RT 02 RW 03 dan RT 03 RW 04 sebanyak 95 KK atau 400 jiwa dan Dukuh Ngesong RT 01 RW 04 sebanyak 55 KK atau 250 jiwa, Desa Ngasinan di Dukuh Pagergunung RT 01 RW 02 dan RT 03 RW 01 sebanyak 150 KK atau 445 jiwa.
Kekeringan di Kecamatan Tawangsari terjadi di tiga desa meliputi Desa Watubonang sebanyak empat titik di Dukuh Watulumbung RT 01 RW 09 dan RT 01 RW 10 sebanyak 138 KK atau 590 jiwa, Dukuh Tengklik RT 01 RW 05 sebanyak 31 KK atau 118 jiwa, Dukuh Ngadirejo RT 02 RW 07 sebanyak 36 KK atau 121 jiwa. Di Desa Pundungrejo kekeringan terjadi di dua titik yakni di Dukuh Wungurejo RT 01 RW 05 sebanyak 59 KK atau 232 jiwa dan Dukuh Sanan RT 02 RW 05 sebanyak 34 KK atau 139 jiwa. Di Desa Lorog kekeringan terjadi di satu titik yakni di Dukuh Gupakan RT 03 RW 07 sebanyak 56 KK atau 123 jiwa.
BPBD Sukoharjo juga mencatat kekeringan terjadi di wilayah Kecamatan Weru melanda enam desa. Rinciannya, di Desa Alasombo sebanyak tiga titik meliputi Dukuh Sidorejo RT 02 RW 12 sebanyak 60 KK atau 240 jiwa, Dukuh Ngepung RT 01 RW 13 sebanyak 35 KK atau 105 jiwa, Dukuh Plumbon RT 02 RW 14 sebanyak 38 KK atau 117 jiwa.
Desa Jatingarang kekeringan terjadi di tiga titik rinciannya, Dukuh Margomulyo RT 03 RW 07 dan RT 01 RW 08 sebanyak 72 KK atau 229 jiwa, Dukuh Serut RT 03 RW 08 dan RT 04 RW 08 sebanyak 96 KK atau 350 jiwa dan Dukuh Tegalrejo RT 03 RW 04 dan RT 05 RW 04 sebanyak 85 KK atau 317 jiwa.