Krjogja.com - KARANGANYAR - Puluhan pemuda bertato mengikuti penghapusan tato yang digelar Islamic Center Karanganyar (ICK) Sabtu (30/9). Sebanyak 70 orang yang mengikuti penghapusan tato ini sebagian besar merupakan warga Karanganyar. Sebgain besar warga yang datang, ingin menghapus tato. Baik yang hanya ada di tangan maupun di seluruh tubuh.
Ketua ICK Ustadz Abdul Muid, kepada sejumlah wartawan menyampaikan, penghapusan tatoo itu merupakan permohonan dari jamaah. Menurut Muid, penghapusan tato dilakukan atas dasar keraguan atas keabsahan wudhu ketika akan melaksanakan salat. Menurut Muid, tato permanen itu menjadikan air tidak meresap di kulit mereka saat berwudu.
Baca Juga: Awas Calo 'Bergentayangan' di Penerimaan PPPK 2023
"Mereka banyak yang meminta ICK menggelar acara penghapusan tato untuk menolong jamaah terlepas dar rasa khawatir saat melaksanakan ibadah. Atas permintaan tersebut, kami memfasilitasi dengan menghubungi klinik penghapusan tato,”ujarnya.
Muid mengungkapkan, salah satu alasan mereka untuk membuat tato, hanya iseng untuk bergaya. Namun setelah mengikuti berbagai kegiatan pengajian, mereka menyadari jika tato yang ada di tubuh menghalangi untuk berwudu. terutama tato permanen. “Setelah menghapus tato mereka mengaku lega. Tidak ada perasaan khawatir.Mereka bisa lebih tenang menjalankan wudhu dan sholat lima waktu,” katanya.
Baca Juga: Mikroplastik di Awan Bisa Memperburuk Perubahan Iklim
Kegiatan ini diinisiasi Komunitas Hapus Tato Pro Care. Penghapusan tato dengan metode laser.
“Selama ini kalau menghapus tato tanpa dibekali pengetahuan yang cukup, bisa muncul keloid di kulit. Melalui metode laser, kulit bisa kembali normal selama tidak ada gangguan tertentu,” kata Founder Komunitas Hapus Tato Pro Care Klaten Habib Ismail.
Ismail menambahkan, di luar event seperti itu, biaya menghapus tato cukup tinggi. Bahkan ada yang merogoh kocek hingga Rp 2,5 juta per gambar. Melalui event tersebut, warga yang hendak menghapus tato dengan metode laser ditanggung ICK.
Baca Juga: Marshanda Dukung Putrinya Sienna Kenakan Hijab
Terkait persyaratan, Ismail menyebut peserta tidak memiliki riwayat penyakit atau alergi kulit, bebas diabetes, hepatitis, HIV, tidak keloid, sehat jasmani, tidak menyusui dan berpakaian rapi. (Lim)