solo

Beras Mahal, Bulog: Harga Gabah Sekarang Tertinggi Sepanjang Sejarah!

Rabu, 11 Oktober 2023 | 14:11 WIB
Beras Bulog Surakarta di gudang Triyagan. (foto:Abdul Alim)
 
Krjogja.com, KARANGANYAR - Penyerapan gabah petani oleh Bulog Surakarta dikurangi sampai 40 persen. Tingginya harga gabah saat ini melatarbelakangi kebijakan itu. 
 
"Sepanjang sejarah, harga gabah petani saat ini paling tinggi. Kami enggak sanggup menyerap karena di atas harga pembelian pemerintah," kata Kepala Bulog Surakarta, Andi Nugroho kepada wartawan usai melepas bantuan beras pemerintah di halaman rumah dinas bupati Karanganyar, Selasa (10/10/2023).
 
Ia mengatakan harga gabah usai tebas alias gabah basah dari petani Rp 7.400 perkilo. Padahal harga pembelian pemerintah hanya di rerata Rp 5 ribu-Rp 6 ribu. Sehingga, pembelian saat ini ditunda.
 
Baca Juga: Mahasiswa UGM Buat Action Figur dari Limbah Korek Api dan Botol Bekas
 
Bulog hanya membeli yang paling memungkinkan. Itupun tak banyak. Andri mengatakan di saat harga gabah petani mahal, Bulog tak menyerapnya penuh. 
 
"Dari biasanya target penyerapan 100 persen. Sekarang 60 persennya saja," katanya. 
 
Meski penyerapan gabah dari Bulog menurun, namun ia memastikan stok berasnya cukup. Stok tersebut dipenuhi dari penyerapan maksimal saat panen semester I tahun ini. 
 
Baca Juga: Hadiri Rakor Pemuda Pancasila Kota Yogyakarta, Yuni Astuti Dapat Dukungan Maju Pileg
 
"Stok beras di gudang Soloraya 17 ribu ton. Sangat cukup. Bahkan bisa menyalurkan bantuan beras pemerintah ke kabupaten/kota layanan Bulog Surakarta. Di gudang bulog Triyagan saja masih tersedia 1.500 ton," katanya. 
 
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan musim tanam terakhir di 2023 merata di 17 kecamatan. Pemkab memasang sumur bor dan pompa listrik PLN untuk mengantisipasi berkurangnya suplainair dari irigasi teknis. 
 
Baca Juga: Sambung Silaturahmi, Peserta LKJ Peroleh Hadiah Hiburan
 
"Target 150 ribu ton beras terpenuhi tahun ini. Bahkan surplus. Kami pasang listrik PLN masuk sawah di 40 titik. Per titik bisa menkaver 10 hektare sawah," katanya.
 
Mengenai tingginya harga gabah petani, menurut Siti hal itu akibat gejolak pasar. Justru kondisi tersebut menguntungkan petani. Jika nanti masuk panen MT I tahun depan, diprediksi harganya berangsur stabil. (*)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB