Krjogja.com - KARANGANYAR - Sebanyak 300 personel pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar digembleng pelatihan ideologi, politik dan organisasi (ideopolitor) guna menguatkan Manhaj gerakan Muhammadiyah.Kegiatan itu sekaligus rapat kerja PDM Karanganyar periode 2022-2027. Kegiatan itu melibatkan 300 pengurus periode Muktamar ke-48 di aula MIM Karanganyar, Minggu (14/10/2023).
Ketua PDM Karanganyar, Muh Arief mengatakan kegiatan itu menghadirkan sembilan pleno beserta seluruh ketua majemis dan unsur pembantu pimpinan (UPP) PDM yang terpilih di periode 2022-2027.
Baca Juga: Babinsa Koramil Waropen Bawah Jaga Ketahanan Pangan Petani Kampung Daimboa
"Diharapakan dengan IDEOPOLITOR yang dilanjutkan dengan Rakorda ini semua Majelis dapat sinergi bergerak cepat bekerja sesuai program dan tupoksi masing masing," katanya.
Pada bagian pertama, seluruh personel Majelis dan Lembaga PDM Karanganyar mendapatkan pembekalan wawasan kemuhammadiyahan dalam aspek ideologi, politik dan organisasi (Ideopolitor) yang disampaikan Wakil Ketua PWM Jateng Prof Zakiyudin.
Baca Juga: Pecinta Bola Deklarasi Dukung Ganjar
Pada materi pertama, personel Majlis dan Lembaga PDM Karanganyar mendapatkan banyak wawasan di sekitar karakter Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, yakni mulai ciri gerakan Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, langkah Muhammadiyah, konsep Ummah, Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (MIYS), dan civil society, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah, serta Gerak Peradaban Muhammadiyah.
Materi Mangaj Tarjih disampaikan Wakil Ketua PWM Jateng, Prof Fatah Santoso. Ia menyampaikan Majelis Tarjih didirikan sebagai upaya antisipasi terhadap munculnya perselisihan masalah agama di kalangan warga Muhammadiyah.
Baca Juga: Karang Taruna DIY Jadi Ajang Kemitraan UMKM SiBakul Jogja
Dalam hal pendekatan Majelis Tarjih menggunakan tiga metode, yakni pendekatan tekstual bersumber pada Al-Qur’an dan Hadis, pendekatan burhani yang memberi ruang pada akal dan ilmu pengetahuan, serta pendekatan pada ketajaman intuisi dan kepekaan nurani.
“Dalam perkembangannya, Manhaj Tarjih adalah ijtihad itu sendiri, yakni suatu sistem yang memuat seperangkat wawasan, sumber, pendekatan, dan prosedur-prosedur teknis tertentu yang menjadi pegangan dalam kegiatan ketarjihan,” terangnya.
Baca Juga: MK Kabulkan Pencabutan Gugatan Batas Usia Capres - Cawapres
Materi terakhir disampaikan Sekretaris PWM Jateng, Dodok Sartono yakni keorganisasian.
Sekretaris PDM Karanganyar, Teguh Ansori mengatakan dalam rakerda diulas program kerja tiap unsur pembantu pimpinan (UPP). Tiap UPP berkesempatan mempresentasikan program kerja selama lima tahun di hadapan Pleno PDM Karanganyar serta Majelis dan Lembaga PDM lainnya. (Lim)