Krjogja.com - SUKOHARJO - Panen raya padi diperkirakan sekitar akhir Maret hingga awal April mendatang. Diharapkan pada waktu tersebut stok beras akan bertambah banyak dan menurunkan harga mengingat kebutuhan pada bulan Maret dan April tinggi bersamaan dengan momen puasa Ramadan dan Lebaran.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Selasa (20/2/204) mengatakan, petani sekarang masih melakukan perawatan tanaman padi dan belum ada yang panen.
Hal tersebut terjadi karena petani khususnya disepanjang aliran saluran irigasi Dam Colo Timur melakukan tanam padi untuk musim tanam I (MT I) dengan waktu bervariasi atau tidak serempak. Penyebabnya karena kebutuhan air untuk tanam padi sulit terpenuhi.
Baca Juga: Berangkat ke Jakarta Hari Ini, PSS Termotivasi Kalahkan Tim Raja Nainggolan
Kendala dihadapi petani karena lahan pertanian terdampak fenomena alam cuaca panas ekstrem El Nino. Dampak tersebut juga membuat debit air di Dam Colo Nguter berkurang drastis.
Bahkan saat pintu air Dam Colo Nguter dibuka setelah sebulan ditutup untuk perawatan rutin tahunan, air tetap saja sulit didapat. Kondisi saluran irigasi justru kering dan membuat petani kelabakan.
"Saat tanam padi MT I petani tidak serempak karena kesulitan air. Jadi nanti panen padi juga tidak berbarengan. Tapi kemungkinan untuk panen raya padi bisa saja terjadi pada awal April mendatang," ujarnya.
Jigong menjelaskan, petani pada periode akhir Desember 2023 masih banyak yang belum tanam padi karena menunggu kebutuhan air terpenuhi. Petani baru bisa olah tanah dan tanam padi saat sudah masuk Januari 2024. Puncak petani tanam padi terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2024.
"Petani yang tanam padi awal dan mengandalkan air dari sumur pantek kemungkinan bisa panen akhir Maret nanti," lanjutnya.
Jigong menambahkan, dengan kondisi sektor pertanian yang sekarang sangat dipengaruhi cuaca maka pemerintah harus segera bersikap dengan menjamin pemenuhan kebutuhan air bagi petani. Sebab tanam padi yang mundur juga berdampak pada panen padi ikut mundur. Dampaknya berpengaruh pada stok beras dipasaran yang membuat harga melambung tinggi.
"Ini yang jadi perhatian petani disaat biaya tanam dan perawatan tinggi. Harga beras dipasaran juga terdampak naik tinggi. Apalagi kabarnya stok beras dibeberapa daerah terbatas. Tentu yang ditunggu panen raya padi petani untuk menekan harga beras dipasaran," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, kondisi di pasaran stok beras masih mencukupi. Namun demikian kenaikan harga beras tidak dapat dibendung karena tingginya permintaan pasar.